Bengkulu (Antara-IPKB) - Penduduk usia muda sebagai faktor produksi tenaga manusia yang merupakan modal pembangunan, guna menampatkannya sebagai modal terhadap pembangunan itu diperlukan beberapa hal yakni keahlian, keterampilan dan penyiapan lapangan kerja sebagai ruang untuk berkarya bagi pemuda.
Dan itu akan menjadi beban pembangunan jika remaja tidak memiliki peluang tersebut, dikatakan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu Iskandar kepada wartawan di kantornya akhir bulan lalu.
Dikatakan Iskandar, kondisi remaja yang tidak memiliki keterampilan dan lapangan kerja akan memperburuk pada bidang pembangunan kependudukan, yang akan mengarah pada pernikahan dini.
Upaya menekan peristiwa nikah dini, menurut Iskandar, perlu strategi dan aksi dalam pembekalan keterampilan dan penyiapan lapangan kerja bagi kaum muda.
Karena, remaja dalam kondisi yang kurang siap menghadapi persaingan akan berdampak pada frustasi yang mengarah pada tindakan menyimpang, penyalahgunaan obat-obat terlarang, seks bebas dan nikah muda.
Namun, tak kalah penting dalam mengatasi hal itu juga diperlukan pendidikan formal maupun nonformal bagi remaja, tambah Iskandar.
Hasil Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2011, remaja di Bengkulu yang telah melaukan hubungan seks sebelum nikah mencapai 3,1 persen. Terjadi pada kelompok remaja berpendidikan tidak tamat SD dan bekerja bidang pertanian masing-masing sebanyak 14,29 persen. (rs)