Zurich (Antara/Reuters) - Sepp Blatter kembali terpilih sebagai presiden FIFA untuk masa jabatan kelimanya pada Jumat, setelah satu-satu penantangnya mengakui kekalahan pada pemungutan suara yang dibayang-bayangi dugaan-dugaan korupsi yang merusak sepak bola dunia.
Blatter menang meski terdapat permintaan agar ia berhenti dari posisinya setelah terdapat skandal penyuapan besar yang sedang diselidiki penegak hukum AS, Swiss, dan sejumlah otoritas lainnya yang memerosotkan citra badan sepak bola dunia itu ke titik nadir sepanjang sejarah 111 tahunnya.
Kini mandatnya, yang jauh dari meyakinkan, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan segar mengenai kepemimpinannya di mana terdapat peluang 'perang saudara' di sepak bola internasional, sponsor-sponsor yang tidak gembira yang menuntut reformasi, dan para jaksa penuntut yang akan memperluas penyelidikan mereka.
Baik Blatter maupun pesaingnya Pangeran Ali bin Al Hussein asal Jordania tidak mendapatkan dua pertiga suara pada putaran pertama, di mana Blatter meraih 133 suara berbanding 73 suara untuk Pangeran Ali. Bagaimanapun, Pangeran Ali kemudian mengakui kekalahannya.
"Saya berterima kasih jika Anda memilih Pangeran Ali, ia merupakan kandidat yang sangat bagus, namun saya sekarang merupakan presiden untuk semuanya," kata Blatter (79) pada pidato kemenangannya, di mana ia mengetahui dirinya menghadapi badai kritik dan sejumlah masalah.
UEFA, konfederasi Eropa yang sangat kuat, telah meluncurkan perlawanan terhadap masa jabatan lain untuk ofisial Swiss itu dan presiden UEFA Michel Platini telah memperbesar peluang, meski kemungkinannya kecil, bahwa Eropa akan memboikot Piala Dunia.
Terdapat pula pembicaraan bahwa UEFA akan memisahkan diri dari FIFA, yang peluangnya juga kecil, namun tidak ada hal yang dapat dipastikan untuk saat ini.
Masa depan Blatter dapat bergantung kepada reaksi sponsor-sponsor utama dan pemangku kepentingan FIFA, yang sangat kecewa dengan penangkapan-penangkapan sejumlah pejabat FIFA pada Rabu dini hari di Zurich dan jaksa AS menuntut para ofisial dan sejumlah perusahaan.
Salah satu sponsor utama, Anheuser-Busch, produsen bir Budweiser, mengatakan setelah kemenangan Blatter, "Kami mengharapkan pemilihan presiden FIFA selanjutnya untuk memecahkan masalah-masalah internal, menerapkan perubahan positif, dan mematuhi standar etika yang kuat dan transparan."
FIFA, yang dikuasai Blatter sejak 1998 dan telah lama menjadi subyek dugaan korupsi dan penyelidikan-penyelidikan internal, mengalami pekan traumatis di mana para penegak hukum melakukan penggrebekan dengan dugaan-dugaan penyimpangan keuangan yang dilakukan sejak 24 tahun silam.
Blatter telah menyingkirkan kontroversi, dengan mengandalkan jaringan teman-temannya untuk menggenggam kuat FIFA.
Pangeran Ali, pada pidatonya menjelang pemungutan suara, menawarkan FIFA yang lebih terbuka dan demokratis, "Kita telah mendengar pada beberapa hari belakangan, suara-suara menyebut FIFA kita sebagai badan rakus yang melahap permainan yang dicintai dunia."
"Tidak ada jawaban-jawaban mudah. Dan tidak ada kesalahan yang tidak akan dicuci, meski nodanya akan membekas di kita semua," ucapnya.
Mendukung reformasi
Blatter berkata kepada FIFA TV bahwa ia tahu bagaimana cara untuk menciptakan citra yang lebih baik untuk organisasi itu, dan berjanji untuk mengungkapkan rencana-rencana mengejutkan pada hari kerja pertamanya.
"Ini merupakan Kongres yang sangat sulit karena kondisi-kondisi seperti ini," kata Blatter. "Maka saya juga akan mengatakan bahwa ini merupakan kejadian-kejadian tragis, Rabu dan Kamis di Zurich dan semua dengan media di dunia, apa yang mereka katakan mengenai FIFA."
Ketika negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin diperkirakan memberikan dukungannya kepada Blatter, Eropa, telah sejak beberapa waktu lalu meminta dirinya menyingkir.
Para petinggi sepak bola Eropa mengatakan setelah pengambilan suara bahwa FIFA harus mendukung reformasi. "Mengubah opini adalah krusial jika organisasi ini ingin mendapatkan kembali kredibilitasnya," kata Platini.
Di Pengadilan federal di Brooklyn, New York, pada Jumat, salah satu sosok yang terkena tuduhan, kepala perusahaan pemasaran olahraga Brazil asal AS, menyebut dirinya tidak bersalah dalam dakwaan terkait penyuapan.
Aaron Davidson (44) kepala unit Traffic Group di Miami, dituding para jaksa telah mengamankan kontrak-kontrak yang bernilai lebih dari 35 juta dolar untuk unit yang ia kelola dan mengatur suap untuk Jeffrey Webb, wakil presiden FIFA. Hakim memebaskan Davidson dengan jaminan namun memerintahkannya menjalani tahanan rumah di Miami dan mengenakan perangkat pelacak elektronik.
AS, yang terakhir kali menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1994, tertarik kembali mengadakannya pada edisi 2026 namun sampai sekarang belum mengajukan penawaran formal. Presiden Sepak Bola AS Sunil Gulati mengatakan dalam pernyataannya setelah Blatter terpilih kembali bahwa pihaknya akan "terus mendesak perubahan yang berarti bersama FIFA."
Para jaksa Swiss menyelidiki pemberian hak menjadi tuan rumah Piala Dunia kepada Rusia pada 2018 dan Qatar pada 2022. Rusia dan Qatar menolak tudingan pihaknya telah melakukan pelanggaran untuk mendapatkan hak menjadi tuan rumah turnamen.
Kantor Penipuan Serius Inggris mengatakan bahwa terdapat peluang korupsi di FIFA, dan otoritas-otoritas di Argentina dan Brazil juga membuka penyelidikan-penyelidikan.
Hakim di Argentina memerintahkan penahanan kepada tiga pengusaha yang dituding melakukan penyuapan untuk mendapatkan hak-hak media sepak bola, dan Senat Brazil membuka penyelidikan formal terhadap dugaan-dugaan penyuapan sepak bola.
Marco Polo Del Nero, presiden Konfederasi Sepak Bola Brazil, secara dramatis terbang pulang ke Brazil dari kongres FIFA sebelum pemungutan suara. Mantan ketua sepak bola Brazil Jose Maria Marin ditahan pada pekan ini terkait kasus itu.
Del Nero mengatakan pada konferensi pers pada Jumat, bahwa dirinya tidak berniat mengundurkan diri dan "tidak terkait apa-apa" dengan korupsi.
FIFA mendapat miliaran dolar pemasukan dari hak pemasaran televisi dan sponsor, sehingga organisasi itu menjadi badan olahraga paling kaya sekaligus paling kuat di dunia.
Ketika ditanyai setelah pemungutan suara apakah dirinya akan menjadi Piala Dunia berikutnya tetap diselenggarakan di Rusia, sekretris jendral FIFA Jerome Valcke berkata kepada para pewarta, "Ya, ya. Maksud saya sekarang hari ini, jika Anda bertanya kepada saya pertanyaan mengenai 2028, ya Piala Dunia akan dimainkan di Rusia dan Qatar."
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pihak AS berupaya menyingkirkan Blatter.
Menteri olahraga Rusia Vitaly Mutko mengatakan kepada televisi negara Rossiya24 bahwa mereka gembira dengan hasil pemungutan suara pada Jumat, dan menambahi bahwa pemilihan waktu terjadinya sejumlah penangkapan sangat sesuai untuk menggagalkan Blatter terpilih kembali.
"Secara umum, tentu saja kami senang dengan hasilnya. Rusia mendukung Blatter. Kami juga percaya... banyak hal yang diperlukan untuk mengubah sepak bola," kata Mutko.
Pembelaan Qatar
Qatar pada Jumat mengeluarkan pembelaan mengenai upayanya menjadi tuan rumah dan mengatakan mereka akan meneruskan rencana-rencana untuk menyelenggarakan ajang 2022.
Keputusan untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola terbesar di dunia itu pada negara padang pasir kecil, di mana suhu pada siang hari di musim panas terkadang mencapai 40 derajat celcius menimbulkan banyak pertanyaan di dunia olahraga global, dan membuat banyak suara menentang terhadap komite teknis FIFA.
Banyak lawan Blatter yang terlah mengambil langkah lanjutan yang mereka bisa untuk menentangnya. Ketua FA Greg Dyke, yang menyebut bahwa Inggris kemungkinan memboikot Piala Dunia 2018, mengatakan bahwa krisis FIFA belum berakhir.
"Ini adalah awal, bukan akhir. Saya pikir masih terdapat banyak hal yang belum terungkap," kata Dyke kepada Sky News.
Blatter berulang kali berjanji untuk tidak mengikuti pemilihan presiden lagi, namun menjelang mandat keempatnya usai ia berubah pikiran dan mengatakan bahwa ia memerlukan masa kerja selanjutnya untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Komite eksekutif FIFA yang baru akan bertemu untuk pertama kalinya pada Sabtu, untuk mendiskusikan slot-slot untuk Piala Dunia 2018 dan 2022.
Platini telah memperingatkan Blatter bahwa ia tidak akan menoleransi berkurangnya tempat 13 negara Eropa. Jika Blatter berusaha mewujudkan hal itu dan Eropa keluar dari Komite Eksekutif, maka sepak bola internasional dapat memasuki 'perang saudara.'
Sebagian besar negara Afrika, Asia, dan Amerika Tengah dan Karibia gembira bahwa FIFA di bawah Blatter telah menjamin mereka mendapatkan tiket tambahan dan pembayaran bonus di Piala Dunia.
Menjelang akhir kongres FIFA pada Jumat, Blatter berjanji untuk mendongkrak profil federasi-federasi sepak bola pulau-pulau Pasifik di Oseania, dan mengatakan akan terdapat lebih banyak promosi bagi perempuan di olahraga ini.
Piala Dunia putri akan dimulai di Kanada pada 6 Juni.
"Majulah FIFA, Majulah FIFA," kata Blatter sambil disambut tepuk tangan meriah.