Ternate, 25/6 (Antara) - Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate Abdurrahman Marasabesi mengatakan, mengaji menggunakan pengeras suara jangan dilarang, terutama di daerah yang mayoritas warganya beragama Islam.
"Melarang sesuatu yang tidak ada dasar hukumnya untuk dilarang khususnya yang terkait dengan agama, seperti mengaji menggunakan pengeras suara, jelas tidak bijak," katanya di Ternate, Kamis, menanggapi adanya usul untuk melarang mengaji menggunakan pengeras suara.
Kalau alasan melarang mengaji menggunakan pengeras suara karena mengganggu ketenangan warga tertentu, menurut dia, alasan itu perlu dicermati dan tidak bisa serta merta dijadikan pembenar, karena bisa jadi hanya justru ada motivasi tertentu.
Ia mengatakan, alasan melarang mengaji menggunakan pengeras suara karena mengganggu ketenangan warga tertentu lalu mengapa suara keras yang terdengar dari musik, seperti saat ada pesta tidak dilarang, padahal berlangsung saat adzan di masjid, bahkan sampai tengah malam.
"Suara mengaji yang menggunakan pengeras suara dari masjid saya yakin tidak mengganggu ketenteraman orang, justru akan menimbulkan ketenangan jiwa dan membuat orang akan teringat kepada Allah SWT, selain itu juga merupakan upaya menggemakan siar Islam," katanya.
Menurut Rektor, kalau orang yang mengaji menggunakan pengeras suara, bacaannya tidak benar dan suaranya pun kacau balau, memang tidak baik dan untuk itu orang yang mengaji menggunakan pengeras suara harus yang paham tata cara membaca Al-Quran dan suaranya juga harus bagus.
Menyinggung adanya tradisi tadarus atau membaca Al-Quran setiap usai shalat tarawih, seperti di Ternate selama Ramadhan, ia mengatakan, tradisi itu baik dan akan lebih baik lagi kalau tidak hanya sekedar membaca, tetapi juga dibarengi dengan usaha memahami dan mengamalkannya.
Pengamalan nilai-nilai yang tersirat dalam Al-Quran itu jangan hanya diamalkan selama Ramadhan, tetapi juga setelah Ramadhan, bahkan menjadi tuntunan dalam berpikir dan berperilaku, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun bermasyarakat dan bernegara, ujarnya menambahkan.**
Jangan larang mengaji gunakan pengeras suara
Kamis, 25 Juni 2015 11:50 WIB 2691