Bengkulu (Antara) - Bupati Kabupaten Bengkulu Utara Imron Rosadi menyebutkan perusahaan tambang di daerah itu mulai merumahkan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah pegawai.
Bupati Bengkulu Utara Imron Rosadi di Bengkulu, Senin, mengatakan PHK tersebut terpaksa dilakukan perusahaan akibat komoditas hasil bumi setempat harganya anjlok di pasar dunia.
"Sekian banyak kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, kami yang paling cemas. Karena di sini perekonomian (berasal) dari perusahaan tambang dan perkebunan," kata dia.
Menurut informasi dari Dinas Tenaga Kerja setempat kata Bupati, sebagian pekerja yang dirumahkan masih mendapatkan gaji dari perusahaan tempat bekerja.
Investor besar maupun kecil di daerah itu disebutnya melakukan hal tersebut untuk mengirit ongkos produksi agar mampu bertahan hidup sampai kondisi perekonomian global kembali pulih.
Sementara untuk pegawai yang terkena PHK, menurut Imron, pihaknya mencoba melakukan mediasi antara pekerja dengan perusahaan agar tetap mendapatkan hak-hak yang semestinya.
"Saya khawatir seperti pemecatan sepihak seperti yang telah terjadi di Pulau Jawa," ucapnya.
Mengatasi kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara berupaya menekan terjadinya PHK dengan berusaha lebih intensif berkoordinasi bersama perusahaan tambang dan perkebunan di daerah tersebut.
"Dari koordinasi, perusahaan tetap memberitahu kondisi terkini. Saat ini mereka memberhentikan sementara sampai aktif kembali," ujarnya.
Imron berharap perekonomian dunia segera pulih yang berakibat normalnya harga komoditas batubara, sawit dan karet di pasar global.***4***
Perusahaan tambang Bengkulu Utara mulai merumahkan pekerja
Senin, 5 Oktober 2015 17:53 WIB 874