Pesugihan berujung petaka dalam film "Menjelang Ajal"
Selasa, 30 April 2024 13:08 WIB 1377
Sementara Ratna sebagai anak perempuan, juga mengalami pergulatan batin karena tidak percaya apa yang dialami sang ibu, namun tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya Dani harus menjadi penolong ibu sekaligus harus kuat untuk kedua adik-adiknya.
Sekar yang menjalani perjanjian dengan jin untuk ‘pelaris’ warungnya menjadi cerita yang dekat dengan masyarakat. Praktik pesugihan yang masih sering menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, menjadi cerita mudah dimengerti penonton.
Seperti saat calon pembeli yang melewati warung Sekar merasakan warung tersebut kumuh dan bau, padahal menurut pandangan Sekar warungnya bersih dan tertata rapi. Juga pada saat akhirnya ada satu pembeli yang membeli makanan dagangannya, namun saat dibawa pulang ternyata basi dan bau.
Baca juga: Film "Malam Pencabut Nyawa" ditayangkan di bioskop mulai 22 Mei
Baca juga: Film "Malam Pencabut Nyawa" ditayangkan di bioskop mulai 22 Mei
Hal itu pun diakui penulis skenario Deni Saputra yang mengambil cerita ini berdasarkan pengalaman nyata pribadinya yang menyaksikan langsung peristiwa pesugihan.
Cerita dalam film mengambil latar waktu tahun 1990an yang ditandai dengan ponsel yang digunakan bukan layar sentuh seperti zaman sekarang dan televisi dalam rumah Sekar masih merupakan TV tabung. Sedangkan lokasi cerita berada di daerah Jawa Barat, yang bisa dirasakan dari dialog para pemain menggunakan aksen Sunda.
Berdasarkan pengalaman saat menonton, ada beberapa adegan klasik ala film horor masih digunakan untuk membangun esensi horor dalam film ini. Seperti peristiwa mati lampu saat hujan besar untuk membangun efek mencekam, dan pengambilan angle yang sudah bisa ditebak dari mana arah penampakan akan muncul. Meskipun terasa klasik, penonton tetap masih merasakan kaget dan tak jarang menutup mata.
Baca juga: Siksa Kubur film horor yang tembus sejuta penonton dalam lima hari tayang
Baca juga: Siksa Kubur film horor yang tembus sejuta penonton dalam lima hari tayang
Selain cerita yang ‘relate’ dengan masyarakat, alur cerita yang mengalir juga membuat penonton tidak kebingungan untuk memahami isi cerita dari film ini. Chemistry para pemain pun sangat terlihat natural, meskipun beberapa diantara mereka baru pertama kali bermain dalam projek film ini.
Film “Menjelang Ajal” juga menghadirkan sentuhan aksi sebagai bagian dari hal yang menarik dari film ini. Seperti saat adegan Sekar yang sudah kerasukan harus bergerak meloncat kesana sini saat melawan seorang ustad yang ingin menyembuhkannya.
Mendukung adegan aksi dari para pemain, riasan yang sangat total mengubah Danish menjadi Sekar yang kesurupan juga berhasil meraih tepuk tangan penonton. Sang sutradara Hadrah mengatakan, diperlukan beberapa tahapan tata rias untuk mengubah Sekar yang dari hanya menampilkan luka-luka sayatan hingga pada keseluruhan wajah saat jin sudah merasuki tubuh Sekar sepenuhnya yang memerlukan waktu 2 jam untuk riasan di area wajah dan kepala.
Baca juga: Sisi edukasi film horor sangat kurang
Baca juga: Sisi edukasi film horor sangat kurang
Para pemain pun mengakui film “Menjelang Ajal” tidak hanya menyuguhkan esensi horor, namun juga dapat dipetik pesan baik bagi masyarakat bahwa mengambil keputusan dengan cara yang salah pasti ada konsekuensi yang harus ditanggung, yang tak jarang akan membahayakan orang sekitarnya.
“Menjelang Ajal” mulai tayang 30 April 2024. Mengangkat tema pesugihan, film ini diproduseri oleh Gope T. Samtani, dan diproduksi oleh Rapi Films bekerja sama dengan Sky Media, Legacy Pictures, dan Rhaya Flicks. Skenario ditulis oleh Deni Saputra dan dibintangi oleh sederet aktor, di antaranya Shareefa Daanish, Caitlin Halderman, Daffa Wardhana, Shakeel Fauzi Aisy, Ruth Marini, dan Michael Olindo.