Jayapura (Antara) - Nick Messet, mantan tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang pernah berjuang di luar negeri mengatakan bahwa anak muda masa kini tidak perlu bermimpi bahwa Papua akan merdeka seperti yang dilakukannya selama 40 tahun lalu, namun hasilnya sia-sia.
"Jangan anda mimpi-mimpi yang sekarang anak muda lakukan, pikir merdeka. Merdeka apa? Kalau sudah dapat kerja, barulah itu merdeka diri sendiri dan bisa berpikir dunia besar ini," katanya di Jayapura, Papua, Selasa.
Pernyataan Nick Messet ini guna menepis dan menyanggah aksi demo dari massa yang menamakan Komite Nasional Papua Barat pada Senin (2/5) siang yang menyuarakan kemerdekaan Papua.
"Kalau anda mau merdeka, lalu pulang ke rumah hanya berdiri-berdiri dan mama tanya apakah anda ada bawa beras ? Dan jawab tidak, lalu hanya bermain dan pikir togel, maka makan anda punya slogan merdeka itu," katanya.
Nick mengklaim bahwa apa yang diperjuangkannya di luar negeri selama 40 tahun untuk menyuarakan Papua merdeka tidak mendapatkan simpatik, tetapi hanya menghabiskan energi.
"Kita ini sudah makan merdeka di luar negeri selama 40 tahun, tapi tidak ada apa-apa, lalu saya memilih datang untuk membangun apa yang ada di Papua," katanya.
Mengenai kunjungan mantan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta ke Jayapura dan bertemu dengan sejumlah pihak termasuk tokoh Papua, Nick mengaku sempat memberikan nasihat dan saran.
"Pak Ramos katakan, negara Indonesia ini besar sekali. Dan harus bangga karena kamu berada di dalam negara yang besar, sementara kalau kamu di luar, siapa yang mau dengar kamu. Mereka saja negara kecil tidak ada yang mau dengar," katanya mencoba menirukan penyampaian Ramos Horta.
Mantan pilot itu mengaku bahwa Ramos Horta merupakan sesama teman pejuang dan kini bisa bertemu kembali di Papua.
"Saya dan mantan Menlu Timor Leste, Jose Ramos Horta kita berteman baik. Pernah bertemu waktu perjuangan saya dengan Jacob Pray di Swedia. Jadi waktu ketemu, saya sampaikan selamat datang ke Papua," katanya.
Pada momenum itu, kata Nick, Ramos Horta berpesan agar pemuda Papua lebih mementingkan pendidikan dari pada berbicara hal yang belum tentu pasti.
"Ramos tekankan, seperti yang Pak Frans Alberth Yoku sampaika, yaitu belajar, belajar dan belajar. Study, study and study, and you become more dan akan mendapatkan yang terbaik, bukan saja di Indonesia tapi di seluruh dunia," katanya menyampaikan pesan dari Ramos Horta. ***2***