Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyiapkan anggaran sekitar Rp91 juta dalam APBD 2025 untuk melaksanakan kegiatan pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana di daerah ini.
"Salah satu bentuk kegiatannya adalah penyediaan logistik penyelamatan dan evakuasi korban bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah, di Mukomuko, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan bagian dari pelayanan dasar, kemudian kegiatan ini juga untuk memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) bidang ketentraman dan ketertiban umum.
Dia menjelaskan kegiatan ini juga bertujuan agar korban dapat bertahan hidup, tetapi anggaran yang disiapkan itu tidak terlalu banyak untuk membantu sebanyak 200 kepala keluarga yang menjadi korban bencana alam.
"Bentuk bantuan yang diterima oleh warga yang menjadi korban bencana alam adalah berbagai jenis logistik bencana berupa beras dan mie instan atau sembako. Bantuan ini merupakan kebutuhan yang sifatnya kecil," katanya.
Ujang begitu sapaan akrabnya mengatakan, kalau kebutuhan logistik bencana untuk korban bencana alam dalam skala besar, pemerintah daerah setempat telah mengalokasikan anggaran belanja tidak terduga (BTT) dengan anggaran kurang lebih Rp2 miliar.
Menurut dia, karena untuk melakukan penanggulangan bencana daerah, pemerintah daerah setempat selain bisa memakai anggaran dari BPBD Mukomuko, bisa juga menggunakan anggaran dari BTT.
Kendati demikian, katanya, terkait dengan jumlah berapa kali bencana yang bisa menggunakan anggaran itu tidak bisa dipastikan karena bencana tidak bisa diprediksi.
Dalam memberikan pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana, kata dia, selain bantuan logistik bencana dan pelayanan dapur umum bagi korban bencana alam yang mengungsi.
"Termasuk pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana ini dengan mendirikan dapur umum kalau ada pengungsian," demikian Ujang.
"Salah satu bentuk kegiatannya adalah penyediaan logistik penyelamatan dan evakuasi korban bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah, di Mukomuko, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun dan bagian dari pelayanan dasar, kemudian kegiatan ini juga untuk memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) bidang ketentraman dan ketertiban umum.
Dia menjelaskan kegiatan ini juga bertujuan agar korban dapat bertahan hidup, tetapi anggaran yang disiapkan itu tidak terlalu banyak untuk membantu sebanyak 200 kepala keluarga yang menjadi korban bencana alam.
"Bentuk bantuan yang diterima oleh warga yang menjadi korban bencana alam adalah berbagai jenis logistik bencana berupa beras dan mie instan atau sembako. Bantuan ini merupakan kebutuhan yang sifatnya kecil," katanya.
Ujang begitu sapaan akrabnya mengatakan, kalau kebutuhan logistik bencana untuk korban bencana alam dalam skala besar, pemerintah daerah setempat telah mengalokasikan anggaran belanja tidak terduga (BTT) dengan anggaran kurang lebih Rp2 miliar.
Menurut dia, karena untuk melakukan penanggulangan bencana daerah, pemerintah daerah setempat selain bisa memakai anggaran dari BPBD Mukomuko, bisa juga menggunakan anggaran dari BTT.
Kendati demikian, katanya, terkait dengan jumlah berapa kali bencana yang bisa menggunakan anggaran itu tidak bisa dipastikan karena bencana tidak bisa diprediksi.
Dalam memberikan pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana, kata dia, selain bantuan logistik bencana dan pelayanan dapur umum bagi korban bencana alam yang mengungsi.
"Termasuk pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana ini dengan mendirikan dapur umum kalau ada pengungsian," demikian Ujang.