Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menutup Jembatan Air Pisang di wilayah Kecamatan Ipuh yang tidak layak dilewati dan roboh guna mencegah risiko berbahaya bagi keselamatan pengendara.
"Setelah kami tinjau Jembatan Air Pisang itu memang harus ditutup total dulu, kalau dipaksakan untuk sepeda motor nanti kalau ada korban jiwa siapa yang bertanggung jawab," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko Apriansyah di Mukomuko, Senin.
Baca juga: BPBD dukung penataan Pantai Air Punggur antisipasi gelombang pasang
Pihaknya akan berupaya membangun kembali Jembatan Air Pisang yang menghubungkan Desa Manunggal Jaya dan Desa Tanjung Harapan di Kecamatan Ipuh yang roboh karena luapan air sungai di wilayah tersebut.
Terkait dengan solusi akses warga dua desa tanpa jembatan tersebut, kata dia, berupaya melakukan pembangunan jembatan pada anggaran 2025. Jika tidak ada anggaran untuk itu akan dilakukan secara swakelola.
"Tapi sifatnya darurat, mudah-mudahan kita bisa mengatasi itu dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujarnya.
Baca juga: Dana desa di Mukomuko digunakan untuk tambahan sarana bermain anak
Ia berharap, APBD tahun 2025 cepat digunakan untuk mengatasi jembatan yang roboh di wilayah yang berada sejauh 100 kilometer dari ibu kota kabupaten.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Yusup mengatakan sebelum ada pembangunan jembatan di lokasi tersebut, sebaiknya kendaraan roda dua dan empat lewat jalan poros utama di wilayah Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Ipuh.
Jembatan yang dibangun pemerintah tersebut terdapat di perbatasan Desa Manunggal Jaya dengan Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ipuh.
Mukomuko tutup Jembatan Air Pisang karena bahayakan pengendara
Senin, 9 Desember 2024 14:22 WIB 692

Dua orang warga sedang menyenerangi Jembatan Air Pisang di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko yang roboh, Senin (9/12/2024) ANTARA/Ferri.