Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa peresmian Rumah Sakit Tino Galo (RSTG) yang selesai dibangun pada akhir 2024, diresmikan usai pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu terpilih.
"Pemerintah Kota Bengkulu berencana menggelar peresmian setelah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu terpilih, Deddy Wahyudi - Roni Tobing dilantik, sehingga operasional rumah sakit bisa dimulai dengan kepemimpinan yang baru," kata Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Senin.
Ia menyebutkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan sejumlah persiapan untuk dilakukan peresmian, seperti pembersihan ruangan, pemindahan peralatan medis, hingga pengadaan fasilitas pendukung seperti pendingin ruangan.
Untuk jadwal peresmian RSTG tersebut disesuaikan dengan permintaan Wali Kota Bengkulu terpilih yang akan dilantik pada 20 Februari 2025.
Sebelumnya, Pemkot Bengkulu menganggarkan dana sebesar Rp7,90 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 untuk operasional dan pembangunan pagar RSTG.
"Untuk RSTG dialokasikan untuk pembangunan pagar dan aksesoris sebesar Rp900 juta dan Rp7 miliar untuk gaji dan operasional rutin," kata Joni.
Sementara itu, saat ini RSTG Kota Bengkulu terakreditasi C dari Kementerian Kesehatan dan ditargetkan akan menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun ini.
Pada 2024, Pemkot Bengkulu menganggarkan dana sebesar Rp17 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) fisik dari pemerintah pusat untuk membangun empat gedung baru Rumah Sakit Bersalin Ibu dan Anak Tino di wilayah tersebut.
Pembangunan empat gedung tersebut terdiri atas gedung instalasi gawat darurat (IGD), gedung perawatan, gedung penunjang dan gedung sarana yang berada di bekas terminal Sungai Hitam Kota Bengkulu.
Pihaknya juga melakukan penambahan alat kesehatan (alkes) dengan menggunakan anggaran DAK fisik, sedangkan untuk tenaga kerja/SDM belum ada penambahan dan masih memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada saat ini berjumlah 92 tenaga kesehatan.
Joni mengatakan dengan adanya pembangunan gedung baru RSTG dapat mengakomodasi sejumlah kebutuhan, seperti ruang UGD, ruang radiologi, ruang rawat inap, ruang laboratorium hingga farmasi yang terintegrasi, serta dapat menunjang berbagai kebutuhan bidang lainnya dalam melayani pasien.