Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menganggarkan dana sebesar Rp300 juta untuk perbaikan jaringan irigasi yang rusak di wilayah itu pada 2025.
"Anggaran perbaikan irigasi dalam bentuk RJIT dan pembangunan JUT yang kita terima tahun ini sebesar Rp300 juta. Anggaran ini akan kita alokasi untuk dua kegiatan," kata Kepala Distankan Rejang Lebong Amrul Eby di Rejang Lebong, Rabu.
Baca juga: Pemkab Rejang Lebong siapkan pengaturan operasional gerai modern
Amrul Eby menjelaskan anggaran untuk perbaikan irigasi dalam bentuk program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dan pembangunan Jalan Usaha Tani atau JUT tersebut berkurang dari usulan sebelumnya yang mencapai Rp2 miliar.
"Pengurangan anggaran ini dilakukan DPRD Kabupaten Rejang Lebong karena anggaran daerah masih terbatas. Untuk itu kegiatan ini akan kita berikan setelah melihat skala prioritas kelompok tani yang mendesak saja," terangnya.
Baca juga: Stok beras Bulog Rejang Lebong 1.023 ton
Terbatasnya anggaran yang dimiliki Pemkab Rejang Lebong saat ini, kata dia, membuat pihaknya mengajukan proposal bantuan ke Pemprov Bengkulu dan pemerintah pusat. Usulan permintaan bantuan ini untuk membangun JUT baru maupun RJIT yang telah mengalami kerusakan sejak lama.
Menurut dia, jumlah saluran irigasi tersier di Kabupaten Rejang Lebong yang telah mengalami kerusakan hingga sekarang mencapai 11.000 meter, tersebar di 70 titik yang di 34 desa/kelurahan tersebar dalam 13 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
"Jaringan irigasi tersier yang mengalami kerusakan ini akibat tertimbun longsor, terputus, bocor dan yang perlu disambung. Jaringan irigasi ini murni milik Kabupaten Rejang Lebong, dan bukan kewenangan PU pengairan, PU provinsi maupun Balai Air dan Sungai," tegasnya.
Baca juga: Satlantas Polres Rejang Lebong gelar program "police goes to school"
Sejauh ini usulan perbaikan jaringan irigasi yang rusak ini sudah mereka koordinasikan dengan Bupati Rejang Lebong yang saat ini masih menjabat, serta Bupati Rejang Lebong yang baru terpilih sehingga nantinya program ini dapat dukungan dari semua pihak.
Sebelumnya, dari data Distankan Rejang Lebong menyebutkan luas lahan pertanian sawah di Kabupaten Rejang Lebong saat ini 3.500 hektare.
Jumlah itu menyusut dari 10 tahun lalu yang mencapai 9.000 an hektare. Berkurangnya lahan persawahan baku ini akibat alih fungsi lahan akibat tidak adanya pasokan air, dijadikan pemukiman atau dijadikan perkebunan sayuran, sawit dan lainnya.