Bengkulu (ANTARA) - Umat Muslim di berbagai belahan dunia menjalani ibadah puasa dengan durasi yang bervariasi, tergantung pada panjang siang dan malam di wilayah masing-masing. Namun, di Kota Murmansk, Rusia, terjadi fenomena unik di mana umat Muslim hanya berpuasa selama sekitar satu jam.
Tahun ini, umat Muslim di Murmansk mengalami durasi puasa tersingkat di dunia. Matahari terbit sekitar pukul 11.00 siang dan sudah tenggelam kembali sekitar pukul 12.00 siang. Dengan demikian, waktu antara imsak hingga berbuka hanya sekitar satu jam.
Salah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pemandu wisata di Murmansk, Lalu Satria Malaca, membagikan pengalamannya menjalani puasa yang berlangsung selama satu jam melalui akun Instagram @lalusatriamalaca.
"Hari ini saya lagi berpuasa, tapi bukan mau pamer puasanya ya. Saya mau pamer saya puasa cuma satu jam-an saja. Jadi tadi sahur satu jam yang lalu, sekarang sudah berbuka," kata Satria dalam unggahannya di Instagram pada Selasa (4/5/2025).
Baca juga: Dikbud Mukomuko minta sekolah taati edaran pembelajaran pada Ramadhan
Baca juga: BGN: MBG tetap berjalan normal di daerah yang mayoritas tidak puasa
Respons Warganet
Fenomena unik ini memicu berbagai reaksi lucu dari warganet.
"Kalau aku ke sana, kayaknya rajin banget ibadahnya deh," tulis pengguna Instagram @urgurlic di kolom komentar unggahan @lalusatriamalaca.
Murmansk mengalami fenomena polar night pada musim dingin, di mana matahari tidak terbit sama sekali selama sebulan penuh. Akibatnya, durasi siang hari menjadi sangat singkat, yang berpengaruh terhadap jadwal ibadah, termasuk waktu puasa bagi umat Muslim.
Pada Desember, selisih antara waktu salat Zuhur dan Asar hanya 10 menit. Bahkan, satu menit setelah Asar, waktu Magrib sudah tiba, sehingga waktu berbuka puasa pun menjadi sangat cepat. Akibatnya, puasa di Murmansk bisa berlangsung hanya dalam satu jam.
Baca juga: Enam ulama Al Azhar Mesir isi syiar Ramadhan di Indonesia
Baca juga: Kiat terhindar dari bau mulut selama menjalankan ibadah puasa
Solusi bagi Umat Muslim di Wilayah Ekstrem
Bagi umat Muslim di kawasan ekstrem seperti Murmansk, fatwa dari sejumlah ulama membolehkan mereka mengikuti jadwal puasa dari negara terdekat yang memiliki waktu normal, seperti Mekkah atau Turki. Hal ini menjadi solusi agar ibadah puasa tetap bisa dijalankan tanpa memberatkan.
Meski menghadapi tantangan yang berbeda, semangat menjalankan ibadah Ramadan tetap membara di seluruh dunia, termasuk di negeri dengan durasi puasa paling singkat ini.