Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebutkan sebanyak 28 desa di daerah tersebut menjadi lokasi khusus (lokus) penanganan stunting tahun 2025.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Jajad Sudrajat di Mukomuko, Kamis mengatakan, jumlah daerah yang menjadi lokus penanganan stunting tersebut sama dengan tahun sebelumnya, yakni 28 desa se-kabupaten.
"Indikator capaian kegiatan penanganan stunting di 28 desa di daerah ini menunggu evaluasi dari bidang kesehatan masyarakat, karena kita belum evaluasi stunting sehingga belum bisa disampaikan berapa besar penurunan stunting tahun sebelumnya," katanya.
Dia mengatakan, bahwa selama ini penanganan stunting di sejumlah desa di daerah tersebut secara lintas program yang dilakukan oleh lintas organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah daerah.
Ia menambahkan, intinya salah satu program penanganan stunting yang dilakukan oleh Bidang Kesehatan Masyarakat seperti biasa berupa pemberian makanan tambahan (PMT) di pos pelayanan terpadu (posyandu) di daerah tersebut.
Untuk pelaksanaan Program PMT di daerah ini belum berjalan karena sumber anggaran untuk kegiatan itu dari bantuan operasional kesehatan (BOK) juga belum terealisasi.
Untuk target penurunan angka stunting di daerah pada tahun 2025, kata dia, masih sama dengan tahun sebelumnya yakni menjadi 14 persen.
Ia menyebutkan, angka stunting pada tahun 2023 di Kabupaten Mukomuko cukup tinggi yakni sebesar 22,02 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Terkait penanganan stunting selama bulan Ramadhan, kata dia, tetap berjalan di posyandu berupa skrining saja serta memantau tumbuh kembang anak, dari situ akan diketahui ada atau tidaknya perkembangan kasus.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan pemantauan di wilayah setempat, serta melakukan pemeriksaan kesehatan dengan beberapa indikator lain seperti berat dan tinggi badan.