Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mendapatkan tambahan sebanyak 200 vial vaksin anti-rabies dari pemerintah provinsi setempat.
"Kita dapat tambahan 200 vial vaksin anti-rabies dari provinsi. Selanjutnya vaksin ini untuk cadangan di dinas ini," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Selasa.
Dia menjelaskan, instansinya saat ini masih memiliki stok vaksin anti-rabies yang lama sebanyak 40 vial yang disimpan di gudang vaksin dinas.
Baik stok vaksin yang lama termasuk tambahan vaksin yang baru di luar stok vaksin anti-rabies yang ada di 17 pusat rabies atau rabies center di 17 puskesmas daerah.
"Di setiap rabies center menyimpan vaksin anti-rabies dan jumlahnya bervariasi, yakni ada lima hingga delapan vial," ujarnya.
Pihaknya menyiapkan stok vaksin di setiap puskesmas guna mempercepat penanganan warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies (HPR).
Meskipun setiap puskesmas memiliki stok vaksin sendiri, namun laporan pemakaian setiap vaksin anti-rabies masuk ke aplikasi dan dinas kesehatan bisa memantau jumlah kasus gigitan HPR.
Sementara itu, instansinya selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2024 menangani sebanyak 24 kasus gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing, kera, dan kelelawar.
"Sebanyak 24 kasus gigitan HPR tersebut tersebar di sejumlah wilayah, dan semua pasien gigitan HPR sudah diberikan vaksin anti-rabies guna mencegah tertular penyakit rabies," ujarnya.
Dia menjelaskan pula, dari sebanyak 24 kasus gigitan HPR di daerahnya selama dua bulan tersebut paling banyak adalah kasus gigitan kucing, lalu anjing, kera, dan kelelawar.
Seperti 12 kasus gigitan HPR selama bulan Februari 2025, sebanyak sembilan kasus berupa gigitan HPR jenis kucing, satu kasus gigitan kera, satu kasus gigitan anjing, dan satu kasus kelelawar.
Namun dari sekian banyak kasus gigitan HPR itu, yang paling langka kasus gigitan kelelawar, dan selama ini hanya ada kasus gigitan anjing, kucing, dan kera.
Selanjutnya ia mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap hewan peliharaannya yang masuk dalam kategori hewan penular rabies, terutama kucing yang paling banyak dipelihara warga, serta anjing, dan kera.