Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Provinsi Bengkulu menerangkan, pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di wilayah tersebut selama Ramadhan 1446 Hijriah telah sesuai dengan prosedur dan tidak ditemukan adanya kecurangan.
"Sejauh ini program MBG berdasarkan hasil pemantauan di sekolah yang menerapkan, berjalan dengan baik," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu A. Gunawan di Bengkulu, Rabu.
Ia menjelaskan, untuk kudapan yang diterima anak-anak di Kota Bengkulu berupa roti, kurma, susu, dan telur.
Ia menyebutkan, sejak pelaksanaan program MBG yang dilaksanakan pada Februari 2025 hingga saat ini, tidak ada masyarakat yang mengeluhkan program tersebut seperti keracunan dan sebagainya.
Meskipun demikian, Dinas Dikbud Kota Bengkulu terus melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan MBG guna memastikan semuanya sesuai dengan prosedur yang ada serta sesuai dengan anggaran yang disediakan.
Sementara itu, untuk pelaksanaan MBG selama Ramadhan yang sebelumnya berbentuk makanan pokok seperti nasi dan lauk pauk, maka selama puasa anak-anak mendapatkan makanan ringan untuk berbuka puasa.
Terang Gunawan, makanan yang diberikan kepada para siswa yaitu makanan ringan yang aman, praktis, tahan lama, dan dapat memenuhi kaidah gizi seimbang berdasarkan AKG harian menurut kelompok umur.
Berikut sejumlah sekolah di Bengkulu yang menerima program MBG selama Ramadhan 1446 Hijriah yaitu TK Kartika 17 siswa, SD Negeri 73 Kota Bengkulu sebanyak 128 siswa.
Kemudian, SMP Islam Al-Ahzar 52 Kota Bengkulu sebanyak 309 siswa, SMP Negeri 6 Kota Bengkulu 329 siswa, SD Negeri 61 Kota Bengkulu mencapai 529 siswa, MIS Darrusalam Kota Bengkulu 93 siswa, MAS Darussalam Kota Bengkulu, 39 siswa, dan MTS Darussalam Kota Bengkulu yaitu 28 siswa.
Pemantauan oleh dinas pendidikan memang perlu dilakukan karena sejumlah media lokal telah memberitakan bahwa beberapa waktu lalu ditemukan program MBG di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu berupa kudapan untuk anak-anak berupa sereal saset, roti yang mudah ditemukan di warung-warung dengan harga Rp2 ribu.
Kandungan gizi yang ada di kemasan sereal dan roti itu belum tentu sudah sesuai dengan kandungan gizi yang telah ditentukan dalam program MBG.