Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak 148 desa di daerah ini menggunakan sekitar 50 persen dana desa tahun 2025 untuk pembangunan fisik seperti jalan dan drainase karena dibutuhkan oleh masyarakat.
"Hampir separuhnya, atau 50 persen dana desa untuk (pembangunan) fisik baik jalan, drainase, rehabilitasi puskesmas pembantu, termasuk kegiatan fisik lainnya, sisanya nonfisik," kata Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Wagimin di Mukomuko, Senin.
Sebanyak 148 desa di Kabupaten Mukomuko tahun 2025 mendapat dana desa yang bersumber dari APBN Rp119 miliar, atau mengalami kenaikan sekitar Rp1 miliar dibandingkan tahun 2024.
Kemudian, sebanyak 148 desa di Kabupaten Mukomuko tahun 2025 mendapat alokasi dana desa yang bersumber dari APBD sebesar Rp66,7 miliar, atau mengalami kenaikan Rp1,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp65 miliar.
Dia mengatakan, jika desa di daerah ini rata-rata mendapatkan dana desa tahun 2025 sebesar Rp800 juta per tahun, maka 50 persen atau sekitar Rp400 juta digunakan untuk pembangunan fisik.
Dia mengatakan, sedangkan sisa dana desa sebesar 50 persen lagi digunakan untuk ketahanan pangan sebesar 20 persen, bantuan langsung tunai (BLT) sebesar 15 persen, penanganan stunting rata-rata 10 persen, dan sisanya seperti honor petugas kesehatan.
Menurut dia, desa lebih banyak menggunakan dana desa untuk pembangunan fisik karena kegiatan itu yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah ini.
"Masyarakat masih banyak yang membutuhkan pembangunan jalan usaha tani serta fasilitas umum yang bersifat pelayanan umum dan kesehatan," ujarnya.
Kemudian, kata dia, ada juga desa yang menggunakan dana desa untuk membangun fasilitas untuk mengembangkan objek wisata yang selanjutnya objek wisata itu menjadi sumber pendapatan asli desa.
Selain itu, kata dia, ada juga desa yang memasang lampu penerangan jalan umum dan untuk penerangan di dalam lokasi objek wisata di wilayahnya masing-masing.