Bengkulu (ANTARA) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI periode 2024–2029, Setyo Budiyanto, menegaskan operasi tangkap tangan (OTT) tetap menjadi strategi utama lembaga antirasuah dalam membongkar kasus korupsi, termasuk yang berskala besar.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam Podcast ANTARA baru-baru ini. Dalam sesi tersebut, Setyo membuka arah baru KPK dengan menekankan pentingnya penguatan internal dan strategi penindakan yang berdampak.
“OTT itu kegiatan penyelidikan tertutup. Saya menganggap ini penting karena OTT menjadi pintu masuk untuk mengungkap perkara yang lebih besar,” kata Setyo.
Menurut dia, OTT berperan strategis karena dari satu temuan lapangan, penyelidik bisa menelusuri alur korupsi yang lebih luas. “Dari informasi kecil itu kami dalami, tidak menutup kemungkinan akan terbuka perkara besar. Karena itu, kegiatan tertutup seperti OTT harus terus dilakukan,” ujar Setyo.
Baca juga: Rutan Bengkulu pastikan Rohidin Mersyah tidak terima perlakuan khusus
Baca juga: PN: Sidang perdana mantan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dilaksanakan 21 April 2025
Ia juga menyampaikan strategi penindakan tidak semata soal menghukum pelaku, tetapi menciptakan efek jera yang nyata di masyarakat. “Penindakan harus berdampak, bukan sekadar proses hukum formal,” katanya.
Setyo juga mengungkap langkah awal yang ia ambil sejak menjabat adalah membangun kesatuan visi antara lima pimpinan KPK dan lima anggota Dewan Pengawas (Dewas).