Ternate (ANTARA) - Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Waris Agono bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Malut bersama-sama membahas upaya meminimalisir terjadinya angka kasus bunuh diri dalam beberapa bulan terakhir.
"Saya ikut prihatin dengan meningkatnya kasus bunuh diri di Malut sepanjang tahun 2025, yang tercatat telah mencapai enam kasus," kata Kapolda Malut, Irjen Pol Waris Agono saat dihubungi, Rabu.
Ia menyebutkan bahwa motif bunuh diri tersebut beragam, mulai dari permasalahan ekonomi, percintaan, hingga kesehatan.
Oleh karena itu, dengan adanya kunjungan Ketua FKUB beserta perwakilan dari berbagai agama, yakni Islam, Kristen, Buddha, Konghucu, dan Hindu dapat mendukung upaya menekan kasus bunuh diri.
Dalam sambutannya, Kapolda menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kehadiran FKUB. Ia berharap pertemuan ini dapat mempererat semangat kebersamaan dan memperkuat kerukunan antar umat beragama di wilayah Malut.
“Saya pernah bertugas di Maluku Utara pada tahun 2008, dan saat itu Gubernurnya adalah Taib Armayn. Saya berkunjung ke beberapa kabupaten, dan sampai sekarang masih menjaga hubungan baik dengan tokoh-tokoh penting di sini,” ungkap Irjen Pol Waris Agono.
Mirisnya, beberapa pelaku bahkan merekam aksi bunuh diri mereka. Ini bisa menjadi contoh buruk dan memicu aksi serupa di kalangan masyarakat.
Kapolda mengajak FKUB untuk berperan aktif dalam memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat agar tidak memilih jalan pintas seperti bunuh diri. Ia juga menyinggung persoalan lain yang menjadi perhatian, yakni peredaran minuman keras (miras) yang masih marak di daerah tersebut.
“Kami terus melakukan razia, baik di tempat produksi maupun distribusinya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Irjen Pol Waris Agono mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Gubernur Maluku Utara terkait permasalahan miras. Ia juga menjalin komunikasi intensif dengan jamaah tabligh guna memantau kondisi sosial masyarakat, termasuk dampak dari judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) yang turut menjadi pemicu tindakan bunuh diri.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri, kolaborasi dengan para tokoh agama dan masyarakat sangat diperlukan. Bersama FKUB, kami berharap bisa menekan angka kasus bunuh diri di Malut," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah tokoh agama di Malut mengajak masyarakat untuk saling menguatkan, menyusul meningkatnya kasus percobaan bunuh diri dan tindakan bunuh diri di wilayah Maluku Utara dalam beberapa waktu terakhir.