Bengkulu (ANTARA) - Film horor Indonesia Waktu Maghrib 2 karya sutradara Sidharta Tata dijadwalkan tayang di bioskop pada 28 Mei 2025. Sekuel ini merupakan lanjutan dari film Waktu Maghrib pertama yang dirilis pada 9 Februari 2023 dan berhasil mencetak lebih dari satu juta penonton.
Kisah Waktu Maghrib 2 berlatar 20 tahun setelah peristiwa mengerikan yang dialami Adi (Ali Fikry) dan teman-temannya di desa Jatijajar. Dalam unggahan video di akun media sosial @CinemaXXI pada Minggu (12/4/2025), terungkap bahwa latar tempat sekuel ini berpindah ke desa Giritirto, sebuah desa terpencil di pedalaman Jawa Tengah.
Teror kali ini datang dari kebangkitan Jin Ummu Sibyan, yang kembali meneror anak-anak—kini di desa Giritirto. Sekelompok remaja yang terlibat dalam keributan saat pertandingan sepak bola harus menghadapi malam-malam penuh horor, saat Ummu Sibyan merasuki salah satu dari mereka dan mulai memburu nyawa tanpa ampun.
Dengan latar dan nuansa baru yang lebih mencekam—di tengah hutan dan malam yang dingin—Waktu Maghrib 2 menghadirkan pemain-pemain baru dari jajaran aktor muda ternama, antara lain:
-
Omar Daniel
-
Anantya Kirana
-
Sulthan Hamonangan
-
Ghazi Alhabsyi
-
Muzakki Ramdhan
-
Nopek Novian
-
Bagas Pratama Saputra
-
Fita Anggriani
Teaser trailer film ini telah dibagikan, dan antusiasme penggemar horor langsung membanjiri kolom komentar. Banyak yang mengaku tidak sabar menanti penayangan sekuelnya.
“Kenapa nggak April aja sih tayangnya,” tulis salah satu netizen.
“Plis, yang season 1 aja bagus. Akhirnya season 2-nya tayang juga,” tulis lainnya.
Dengan premis yang lebih gelap dan suasana yang mencekam, Waktu Maghrib 2 memiliki potensi besar untuk mengulang bahkan melampaui kesuksesan film pertamanya.
Sinopsis
Dua puluh tahun setelah peristiwa mengerikan yang mengguncang Jatijajar, desa Giritirto kini kembali dihantui oleh teror supranatural. Sekelompok remaja yang terlibat dalam kericuhan usai laga sepak bola tanpa sadar membangkitkan kekuatan jahat dari masa lampau: Jin Ummu Sibyan.
Dari dalam hutan yang sunyi dan menusuk dinginnya, jin itu mulai merasuki salah satu dari mereka. Satu per satu anak muda menjadi target, diburu dengan kejam setiap kali senja menjelang. Dalam suasana penuh ketegangan, mereka dipaksa menghadapi teror yang bukan hanya berasal dari luar, tapi juga dari sisi gelap dalam diri mereka sendiri.