Mukomuko (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan disertai kilat atau petir, yang diprakirakan terjadi di daerah ini selama seminggu ke depan.
Kepala Kedaruratan BPBD Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah saat dihubungi dari Mukomuko, Kamis, mengatakan berdasarkan informasi terkait prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), untuk satu Minggu ke depan hujan ringan dan hujan disertai petir melanda daerah ini.
Baca juga: Cegah paham radikal, 26 ormas di Mukomuko siap dibina ulang pada 2025
"Untuk itu kami mengimbau masyarakat di daerah ini agar waspada terhadap potensi hujan disertai petir tersebut," katanya.
Berdasarkan pemantauannya, kata dia, hujan dengan intensitas ringan dan sedang melanda sebagian besar wilayah ini pada siang dan malam hari, kini disusul dengan angin kencang yang melanda sebagian wilayah ini, terutama di Kecamatan Kota Mukomuko.
Untuk itu, kata dia, masyarakat bermukim dekat sungai untuk selalu waspada terhadap banjir yang berasal dari luapan sungai, termasuk dari genangan yang tidak bisa mengalir karena tidak ada saluran air.
Kemudian, kata dia, masyarakat yang bermukim di daratan tinggi juga harus waspada terhadap petir, termasuk wilayah yang tutupannya kurang seperti di hamparan lahan persawahan.
Baca juga: Dinkes Mukomuko sebut rumah sakit pratama sudah beroperasi
Selain itu, kata dia, ketika angin kencang, masyarakat jangan berada dekat pohon besar karena dikhawatirkan roboh sehingga mengancam keselamatan jiwa.
Menurut dia, sebaiknya pohon besar dekat rumah ditebang untuk mengantisipasi pohon roboh menimpa rumah.
Sementara itu dia mencatat 12 kejadian baik bencana alam maupun non-alam yang terjadi di daerah ini sejak bulan Januari hingga awal April 2025.
Dari 12 kejadian bencana itu, lanjutnya, sebanyak lima kejadian, Februari dua kejadian, Maret dua kejadian, dan awal April tiga kejadian. Dari sebanyak 12 kejadian, sembilan kejadian bencana alam dan tiga kejadian non-alam.