Mukomuko (ANTARA) - Pejabat Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan aktivitas atau kegiatan melaut nelayan tangkap ikan berkurang dalam Minggu ini karena masih terganggu cuaca ekstrim yang melanda perairan laut daerah ini.
"Aktivitas nelayan masih terganggu oleh cuaca ekstrim seperti gelombang tinggi sehingga aktivitas melaut menjadi berkurang," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Warsiman saat dihubungi dari Mukomuko, Kamis.
Dia mengatakan, kegiatan melaut nelayan tangkap ikan berkurang dalam Minggu ini selain terganggu cuaca ekstrim dan belum ada musim ikan sehingga hasil tangkapan ikan merosot.
Ia menjelaskan, hasil tangkapan nelayan di daerah ini terutama di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko yang berada dekat pusat pemerintahan kabupaten dalam Minggu ini berkurang dibandingkan sebelumnya.
"Misalnya, saat musim ikan, hasil tangkapan ikan bisa mencapai lima ton per hari, kini hasil tangkapan tidak sampai lima ton dalam satu Minggu," ujarnya.
Menurut dia, hasil tangkapan nelayan berkurang karena pola tangkapan nelayan setempat berhubungan dengan musim ikan, dan pada waktu tertentu ikan banyak migrasi ke perairan laut daerah ini, setelah itu migrasi ke tempat lain.
Selain itu, kata dia, keterbatasan jangkauan perahu nelayan di daerah ini menangkap ikan karena nelayan setempat pergi pagi pulang pada petang hari.
Untuk itu, menurut dia, wajar saja selama ini hasil tangkapan nelayan berkurang karena keterbatasan jangkauan nelayan melaut di perairan laut di daerah ini.
Sementara itu, dia menyebutkan, sekitar 600 unit kapal nelayan yang tersebar di sejumlah kecamatan yang berada sepanjang pinggir pantai di daerah ini.
Dari sekitar 600 unit kapal nelayan itu, kata dia pula, sekitar 400 unit kapal menggunakan mesin tempel dan sekitar 200 unit kapal motor menggunakan mesin 5 GT.