Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyarankan warga untuk memasang sterilisasi pada hewan peliharaannya seperti anjing untuk mengendalikan populasi hewan penular rabies di daerah tersebut.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Diana Nurwahyuni saat dihubungi di Mukomuko, Sabtu, mengatakan untuk eliminasi atau pemusnahan tidak ada kegiatannya, dan sudah lama sekali kegiatan itu tidak ada lagi.
"Kalau dulu ada kegiatan anjing ditangkap lalu dikebiri atau sterilisasi, dan itu salah satu langkah pengendalian populasi, dan langkah itu bisa dilakukan di daerah ini," katanya
Dia mengatakan hal itu terkait banyaknya anjing yang tidak diketahui siapa pemiliknya berkeliaran di komplek perkantoran pemerintah daerah seperti di Sekretariat DPRD Kabupaten Mukomuko.
Keberadaan anjing yang berkeliaran di kantor-kantor pemerintah daerah itu selain membuat aparatur sipil negara (ASN) menjadi takut masuk kantor dan membuat warga juga takut berurusan ke kantor pemerintah daerah.
Menurut dia, instansinya bisa melakukan pemasangan sterilisasi pada anjing, tetapi siapa yang menangkap hewan tersebut karena harus ada tim untuk melakukannya.
"Kalau anjingnya tidak dipelihara lagi jangan dilepasliarkan, hubungi petugas peternakan supaya bisa dilakukan upaya kebiri atau sterilisasi," ujarnya.
Kepada masyarakat yang memiliki anjing, ia minta tolong agar divaksin supaya minimal 70 persen dari populasi hewan itu bisa terhindar dari penyakit rabies.
Selain itu, kata dia, anjing peliharaan jangan dilepasliarkan supaya tidak mengancam keselamatan orang lain.
Vaksinasi rabies itu dilakukan idealnya setahun sekali untuk hewan peliharaan anjing, kucing, dan monyet.
Seorang ASN di Kantor DPRD Kabupaten Mukomuko Edy mengatakan dia pernah dikejar anjing saat keluar dari kantornya dan ini membuatnya takut masuk kantor.