Mukomuko (ANTARA) - Sebanyak tiga dari 148 desa di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, hingga kini belum menyelesaikan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2025.
Tiga desa tersebut adalah Desa Pondok Kandang, Desa Air Berau, dan Desa Teruntung.
“Kami sudah tanyakan alasan keterlambatan. Untuk Desa Air Berau, masih menunggu pelantikan penjabat kepala desa. Setelah pelantikan, akan langsung dilakukan penetapan karena evaluasi sudah selesai,” kata Kepala Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Mukomuko, Wagimin, di Mukomuko, Senin.
Sementara itu, Desa Pondok Kandang dan Desa Teruntung sebelumnya sudah menyatakan akan menyelesaikan penyusunan APBDes, namun hingga kini belum juga tuntas.
“Di Desa Pondok Kandang, misalnya, ada perbedaan pendapat antara pemerintah desa dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dalam musyawarah desa khusus atau musdessus, BPD mengusulkan tiga paket kegiatan, tetapi pemerintah desa hanya mengakomodasi satu paket,” katanya.
Untuk mempercepat proses, Wagimin meminta pemerintah desa dan BPD segera menyepakati program prioritas agar APBDes dapat diselesaikan tanpa konflik berlarut-larut.
Meski masih terdapat tiga desa yang belum menyelesaikan APBDes 2025, ia menambahkan bahwa penyaluran dana desa tahap pertama sebesar 40 persen di Kabupaten Mukomuko menjadi salah satu yang tercepat di Provinsi Bengkulu.
Pada tahun anggaran 2025, sebanyak 148 desa di Kabupaten Mukomuko memperoleh dana desa yang bersumber dari APBN sebesar Rp119 miliar, mengalami kenaikan sekitar Rp1 miliar dibandingkan tahun 2024.
Selain itu, desa-desa tersebut juga memperoleh alokasi dana desa dari APBD sebesar Rp66,7 miliar, meningkat Rp1,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah Rp65 miliar.