Bengkulu (ANTARA) - Kabar duka menyelimuti dunia musik Tanah Air. Gitaris band Seringai, Ricky Siahaan, meninggal dunia secara mendadak usai tampil dalam konser penutup tur “Wolves of East Asia Tour 2025” di Tokyo, Jepang, pada Sabtu (19/4/2025) malam waktu setempat.
Kabar duka ini diumumkan langsung oleh akun resmi band Seringai melalui media sosial. Ricky, yang memiliki nama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan, disebut meninggal setelah menyelesaikan penampilan terakhirnya di ajang Gekiko Fest. Ia berpulang saat masih menjalani salah satu pencapaian penting dalam perjalanan musiknya bersama Seringai.
Kepergian Ricky meninggalkan luka mendalam, tak hanya bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga komunitas musik rock dan metal di Indonesia. Sosoknya dikenal sebagai pionir di skena musik cadas Tanah Air, yang juga berkontribusi besar di balik layar industri hiburan dan media.
Berikut deretan fakta terkait kepergian musisi yang memiliki nama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan tersebut:
1. Meninggal Usai Konser di Tokyo
Ricky mengembuskan napas terakhirnya tak lama setelah menyelesaikan penampilannya di festival musik Gekiko Fest, Tokyo. Kabar duka ini diumumkan langsung oleh akun Instagram resmi @seringai_official pada Minggu (20/4/2025).
"Ricky Siahaan has left the stage. Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang,” tulis pernyataan tersebut.
2. Sosok Penuh Energi di Atas dan Luar Panggung
Seringai mengenang Ricky sebagai pribadi yang membawa tawa, semangat, dan kekuatan—baik di atas panggung maupun di balik layar. Kepergiannya menyisakan luka mendalam bagi rekan-rekan band dan penggemarnya.
3. Perjalanan Musik Sejak Era 90-an
Ricky memulai karier musiknya bersama band hardcore Buried Alive, lalu Stepforward pada 1999. Ia juga sempat membentuk band Chapter69 bersama Desta dan Cliff Rompies sebelum mendirikan Seringai pada 2002.