Mukomuko (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu pada tahun ini menargetkan sebanyak 4.344 warga setempat menjalani pemeriksaan darah dalam rangka deteksi dini penderita baru penyakit HIV/AIDS.
"Sebanyak 4.344 warga yang menjadi sasaran deteksi dini penyakit HIV/AIDS meliputi ibu hamil, calon pengantin dan penderita penyakit TBC," kata Pejabat Pengelola Program HIV Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Asmaniar di Mukomuko, Jumat.
Dinas Kesehatan Mukomuko setiap tahun melakukan kegiatan pemeriksaan darah warga yang menjadi populasi kunci untuk mendeteksi dini penderita baru penyakit HIV.
Pada tahun 2024, dari target sebanyak 4.602 orang yang menjalani pemeriksaan darah, terealisasi sebesar 80 persen dari target tersebut.
Asmaniar yang juga Fungsional Epidemiologi Ahli Madya itu mengatakan pada tahun ini upaya yang dilakukan dinas ini untuk mencapai target, yakni sebisa mungkin populasi kunci yang ditetapkan menjalani pemeriksaan darah.
"Dimaksimalkan pemeriksaan ibu hamil, calon pengantin dan penderita penyakit TBC," ujarnya.
Kemudian, kata dia, di rumah sakit paling potensial sebagai fasilitas kesehatan lanjutan, karena di sana ada poli pengobatan dan perawatan pasien HIV, untuk itu dimaksimalkan poli tersebut.
Selain itu, penyiapan logistik, kalau di tingkat puskesmas petugas kesehatan selalu melakukan sosialisasi tentang HIV.
Dia menyebutkan sebanyak 17 puskesmas di daerah ini dan semua puskesmas ini melaksanakan deteksi dini penderita baru HIV.
Dinas Kesehatan, kata dia, bekerja sama dengan rumah sakit swasta dan klinik kesehatan yang berada di wilayah kerja puskesmas, karena ada pasien ibu hamil yang tidak mau ke puskesmas, tetapi mereka berobat ke klinik kesehatan.
Dia mengatakan baik rumah sakit umum daerah, puskesmas, termasuk rumah sakit swasta maupun klinik kesehatan bisa mengakses alat tes cepat atau logistik kesehatan.
Ia menyebutkan bantuan logistik kesehatan untuk deteksi dini penyakit HIV ini berasal dari pemerintah pusat melalui provinsi yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).