Palembang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengambil sampel makanan dan dikirimkan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab dugaan ratusan siswa keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel Dedy Irawan saat diwawancarai di Palembang, Selasa, mengatakan pihaknya telah mengambil 6-7 sampel makanan dan dikirimkan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab siswa yang diduga keracunan makanan dari program MBG.
Pihaknya mengambil sampel muntahan siswa, makanan yang dimakan, makanan yang disimpan di dapur, serta sampel air untuk memasak dan pengelolaan di dapur.
"Sampel ini sudah dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Palembang. Untuk hasilnya baru keluar sekitar lima hari ke depan, namun kami minta untuk dipercepat," katanya.
Menurutnya, dugaan sementara penyebab keracunan itu berasal dari menu ikan tongkol suwir yang disajikan untuk para siswa.
"Berdasarkan keterangan beberapa siswa, ikan tersebut terasa dan berbau aneh," katanya.
Dedy mengatakan berdasarkan informasi dari RSUD Talang Ubi PALI, jumlah siswa yang diduga keracunan makanan dari program MBG itu menjadi 174 siswa.
Penambahan jumlah siswa yang keracunan itu terjadi tadi malam, dan pihak keluarga mengantar para siswa yang mengalami gejala mual, muntah, dan pusing.
"Saat ini sedang dalam perawatan sebanyak delapan siswa dan kondisinya sudah stabil, tinggal pemulihan saja. Sedangkan 166 siswa lainnya sudah diperbolehkan pulang," kata dia.