Mukomuko (ANTARA) - Kelompok tani di Desa Arah Tiga, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pemerintah daerah membuka bangunan portal yang dibangun melalui program Bengkulu Regional Development Project (BRDP) karena menganggu akses jalan usaha tani di wilayah tersebut.
"Menyangkut portal yang ada ini sebenarnya bagus, cuma posisi pemasangannya kurang pas," kata Ketua Kelompok Tani Juragan Sakti I Desa Arah Tiga Kadri dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis.
Pemapasangan bangunan portal dekat akses jalan tersebut tidak cocok dengan pemakaiannya, dan sebagai petani terganggu mengeluarkan hasil padi dari sawah.
Harapannya, bangunan portal ini dibuka lalu dipindahkan di tempat lain yang tidak mengganggu kendaraan mengangkut hasil pertanian di wilayahnya.
Sedangkan akses jalan dari Desa Arah Tiga ke Desa Tirta Makmur lancar karena tidak ada portal yang menghambat.
Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko Frangki Janas mengatakan, masalah portal ini sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu karena kelompok tani Desa Arah Tiga mengadu ke lembaganya.
Keberadaan bangunan portal ini bermasalah ketiga ada kegiatan petani membawa hasil pertanian dari sawah ke desa.
Sebenarnya, kegunaan dan manfaat portal ini belum ada sama sekali bagi petani sawah, justru mengganggu akses jalan petani mengeluarkan hasil pertaniannya.
"Kami berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui bidang pengairan agar bisa melihat dan meninjau ulang manfaat portal dekat jalan usaha tani ini bagi petani," ujarnya.
Sementara itu, di lokasi jalan Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang terlihat mobil kewalahan mengangkut hasil panen dari sawah menuju tempat penggilingan padi.
Untuk itu, kata dia lagi, kalau diizinkan oleh Dinas Pekerjaan Umum khususnya pengairan alhamdulillah sekali.
Seharusnya mobil yang mengangkut hasil pertanian bisa lewat jalan yang ada portalnya, kalau lewat jalan desa sangat jauh sekali karena masuk Desa Lubuk Gedang dulu.