Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta warga untuk tidak membuang sampah di median jalan, karena akan membahayakan petugas kebersihan yang mengumpulkannya.
"Kami minta warga mengumpulkan sampahnya di pinggir jalan yang dilalui oleh armada pengangkut sampah. Jangan membuang sampah di median jalan karena akan mengganggu pengguna jalan dan pemandangan juga membahayakan petugas kami," kata Kepala DLH Rejang Lebong M Budianto di Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, adanya warga yang sengaja membuang sampah di median jalan tersebut terlihat di kawasan lampu merah dalam wilayah Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Curup Timur.
Tumpukan sampah di median jalan ini, kata dia, selain mengotori kota juga membahayakan petugas kebersihan yang mengumpulkannya, karena kendaraan pengangkut sampah berada di sisi jalan raya.
"Sudah beberapa kali petugas pengangkut sampah tertabrak kendaraan saat mengambil sampah-sampah dari median jalan ini, petugas harus menyeberang mengumpulkannya sampah-sampah yang sengaja dibuang warga ke median jalan itu," terangnya.
Dia mengimbau warga Rejang Lebong khususnya yang berada di wilayah perkotaan untuk tidak membuang sampah sembarangan, mereka bisa meletakkan sampah di pinggir jalan utama yang dilalui kendaraan pengangkut sampah setiap harinya.
Pada kesempatan itu dirinya juga menjelaskan jika pengangkutan sampah di Kabupaten Rejang Lebong dalam beberapa hari belakangan mengalami kendala, akibat adanya perubahan pembelian BBM untuk armada pengangkut sampah yang sebelumnya dilakukan tunai menjadi nontunai.
"Karena adanya peralihan sistem pembelian BBM dari sebelumnya tunai menjadi nontunai, akibatnya belasan kendaraan pengangkut sampah di Kabupaten Rejang Lebong tidak beroperasi. Insya Allah besok armada pengangkut sampah kita bisa beroperasi kembali untuk mengangkut sampah-sampah yang ada," tegas dia.
Sebelumnya, Kabid Kebersihan DLH Rejang Lebong menjelaskan, armada pengangkut sampah yang mereka miliki saat ini sebanyak 18 unit terdiri atas dump truck atau truk jungkit 11 unit, pikap empat unit, truk tiga unit. Peralatan lainnya, berupa alat berat tiga unit dan gerobak motor roda tiga berjumlah sembilan unit.
Belasan armada pengangkut sampah ini setiap harinya mengangkut sampah buangan dari pasar tradisional dan pemukiman penduduk yang mencapai 100 kubik setiap harinya.