Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu memberikan hadiah umrah gratis bagi salah seorang warga Kota Bengkulu yang sukarela menyelamatkan korban kapal wisata dari destinasi wisata Pulau Tikus yang karam di perairan laut Malabero Kota Bengkulu Minggu, (11/5).
"Diberikan hadiah umrah suami istri. Diberikan hadiah umrah segera setelah pulih langsung kita daftarkan keberangkatan," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin.
Baca juga: Menteri Pariwisata tanggapi insiden kecelakaan kapal wisata Bengkulu
Tidak hanya umrah, Gubernur Helmi Hasan menyatakan kebutuhan untuk keluarga Ramadhani Saputra untuk beberapa waktu ini akan ditanggung Pemerintah Provinsi Bengkulu.
"Dia sendiri (Ramadhani Saputra) yang jadi korban (karena menyelamatkan penumpang kapal wisata), sudah dirawat, semua kebutuhan di rumah sakit kita tanggung dan diberikan juga bantuan karena satu dua hari tidak bisa bekerja, dan pemerintah provinsi akan memberikan hadiah pada anak-anak yang sekolah berupa sepatu baru, tas baru, baju baru," kata Helmi.
Helmi menyatakan Ramadhani Saputra menjadi bukti warga Kota Bengkulu yang baik, dengan sigap ikut menolong para korban meski ternyata tindakan yang dilakukannya juga membahayakan keselamatan diri.
Baca juga: Polresta Bengkulu gelar olah TKP pasca kapal karam di Pantai Malabero
"Ada satu warga kota yang sangat baik menolong, yang sedang juga ada kerjaan nelayan, ketika musibah beliau tinggalkan kerjaannya, kemudian menyelamatkan beberapa korban walaupun dia sendiri yang jadi korban, tadi juga sudah dirawat. Saya sampaikan dengan rasa bangga memiliki warga yang mau membantu orang lain, walaupun susah walaupun punya masalah, kesulitan, beliau langsung terjun menempuh bahaya menyelamatkan orang membutuhkan bantuan," ujar Helmi.
Kapal yang membawa wisatawan ke destinasi Pulau Tikus tenggelam di perairan laut pantai Malabero Kota Bengkulu, Minggu (11/4) sekitar pukul 16.00 WIB.
Musibah tenggelamnya kapal wisata itu diduga akibat cuaca buruk yang menyebabkan kapal kehilangan keseimbangan saat akan menuju ke bibir Pantai Malabero.
Berdasarkan informasi yang diterima, kapal tersebut mengangkut sebanyak 104 penumpang yang terdiri dari 98 wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Tikus, satu nakhoda dan lima anak buah kapal (ABK).
Baca juga: Fakta-fakta tenggelamnya kapal wisata ke Pulau Tikus, Bengkulu, yang merenggut 7 nyawa
Sebanyak 97 penumpang diantaranya dalam kondisi selamat, namun sebagian dibawa ke rumah sakit Bhayangkara dan RSHD untuk mendapatkan perawatan intensif.
Peristiwa tersebut bermula saat wisatawan tersebut pulang dari Pulau Tikus menuju ke kota Bengkulu, namun saat di perairan laut Malabero, kapal yang ditumpangi mengalami mesin mati.
Setelah mesin mati, kapal tersebut diterjang ombak yang kencang, akibatnya kapal wisatawan mengalami kebocoran sehingga tenggelam.