Mukomuko (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berkomitmen memperjuangkan dana alokasi khusus (DAK) Fisik Bidang Pangan Aquatik 2025 untuk membangun sarana dan prasarana perikanan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Selasa, mengatakan, ada inisitiatif dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk bekerja sama supaya memperjuangkan bagaimana DAK Fisik Bidang Pangan Aquatik 2025 muncul lagi.
"Di pusat diperjuangkan juga, bappenas dan Kementerian Keuangan. Dan minta daerah baik provinsi dan kabupaten mengusulkan DAK dibuka lagi, dan bupati sudah mengajukan ke kementerian," katanya.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko tahun 2025 menerima DAK fisik bidang pangan aquatik sekitar Rp7 miliar dari Pemerintah Pusat, setelah terjadi efisiensi anggaran, DAK tersebut diblokir.
Permintaan pembukaan dana alokasi khusus (DAK) fisik bidang pangan aquatik kepada Menteri Keuangan tersebut disampaikan melalui Surat Bupati Mukomuko bernomor 532/186/D5/III/2025.
Dia menjelaskan, dana sebesar Rp7 miliar tersebut untuk menambah sarana dan prasarana perikanan tangkap serta kegiatan fisik di tiga bidang pengolahan ikan, bidang budi daya ikan air tawar, dan perikanan tangkap dinas ini.
Penambahan sapras di bidang perikanan tangkap tersebut meliputi pembelian perahu, mesin tempel, alat tangkap, dan alat bantu tangkap ikan lainnya.
Lalu kegiatan fisik di bidang budi daya perikanan digunakan untuk pembangunan kolam ikan di Balai Benih Ikan (BBI) di Kecamatan Lubuk Pinang termasuk pembelian sarana dan prasarana untuk kelompok pembudidaya ikan.
Selain itu pula, dana tersebut digunakan untuk pembangunan dua ruas jalan sentra produksi perikanan dan rehabilitasi satu pasar ikan dan unit pengolahan ikan (UPI) di delapan titik daerah ini.
Menurut dia, tujuan bedah UPI iuntuk usaha ikan kering supaya bangunan itu standar pengolahannya karena ada tempat pengolahan, penyortiran, dan pengepakan.
Selain itu, di UPI disiapkan peralatan pengolahan rendang lokan dan bantuan yang diberikan seperti kuali, kompor, dan freezer, pengolahan hasil produk perikanaan dibutuhkan tempat seperti ikan salai tergantung tempat usahanya.
Berbagai kegiatan yang bersumber dari DAK ini, menurut dia bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan mendukung program makan bergizi gratis (MBG).
Kemudian, ikan yang dihasilkan dari perairan laut bisa menjadi sumber protein dan hewani serta dapat mencegah stunting.