Bengkulu (ANTARA) - Serial Bidaah saat ini tengah menjadi perbincangan hangat. Sosok Walid dalam serial drama Islami asal Malaysia tersebut sukses menarik perhatian publik. Bahkan, tak sedikit warganet yang membuat meme tentang Walid dan membagikannya di berbagai media sosial di Tanah Air.
Serial ini dipastikan akan tayang secara eksklusif di Trans TV mulai Juni 2025. Sebelumnya, Bidaah mencuri perhatian publik dengan mencetak rekor hingga 2,5 miliar tayangan di media sosial dan menjadi trending topic di TikTok, baik di Indonesia maupun Malaysia, melalui tagar #WALID.
Bidaah merupakan karya Eirma Fatima dan diproduksi oleh Rumah Karya Citra (M) Sdn. Bhd. Serial ini terdiri atas 15 episode berdurasi 30 menit per episode, menggunakan bahasa Melayu.
Setelah sukses menjadi serial nomor satu di Viu Malaysia dan Indonesia, kehadiran drama ini di televisi nasional diprediksi akan mendapat sambutan antusias dari penonton Tanah Air.
Pada 3 April 2025, serial ini dilaporkan telah menembus lebih dari 1 miliar penayangan. Menurut laporan Viu Malaysia pada Rabu, 9 April 2025, angka tersebut berasal dari platform digital dan media sosial layanan streaming tersebut.
Serial Bidaah disutradarai oleh Pali Yahya dan ditulis oleh Eirma Fatima. Drama ini memiliki durasi unik, yakni sekitar 3 menit per episode. Meskipun berdurasi pendek, serial ini mampu menyajikan cerita yang padat dan penuh ketegangan sehingga langsung mencuri perhatian warganet Indonesia.
Salah satu karakter paling ikonik dalam serial ini adalah Walid, seorang pemimpin karismatik dari aliran menyimpang bernama Jihad Ummah. Sosok Walid menjadi viral di media sosial melalui berbagai meme dan kutipan yang melekat di benak publik, seperti “Walid nak Dewi boleh?”, yang ramai dibagikan di berbagai platform.