Kota Bengkulu (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Pulau Baai menerangkan suhu panas yang terjadi di Bengkulu sejak beberapa waktu lalu disebabkan adanya penguapan yang sangat besar (tinggi).
Adanya penguapan tersebut dikarenakan akumulasi energi matahari langsung dan energi panas di permukaan bumi, sehingga suhu di permukaan menjadi tinggi.
"Pada saat pagi menjelang siang citra awan di angkasa sangat sedikit, sehingga sinar matahari langsung menyinari bumi tanpa hambatan," kata Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu Anang Anwar saat dihubungi via telpon di Kota Bengkulu, Minggu.
Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu agar dapat menggunakan pelindung atau tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.
Kemudian, menjaga kecukupan cairan tubuh, terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan saat siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.
Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir, menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.
Selalu siap siaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.
Selanjutnya, masyarakat diimbau selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs resmi, tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan.
Sementara itu, untuk kondisi angin di wilayah perairan Provinsi Bengkulu yang umumnya berhembus dari arah Barat Daya menuju Timur Laut memiliki kecepatan angin berkisar 2 hingga 20 knots.
"Dengan adanya wilayah konvergensi dan belokan angin, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di perairan Bengkulu," kata Anang.
Dengan adanya kondisi angin kencang di perairan Provinsi Bengkulu tersebut berpotensi terjadinya gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter di sejumlah perairan seperti perairan Bengkulu bagian Utara. Kemudian, perairan Bengkulu, perairan Bengkulu bagian Selatan, dan perairan bagian Pulau Enggano.