Mukomuko Bengkulu (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Mukomuko Provinsi Bengkulu AKBP Riky Crisma Wardana menyatakan akan melakukan pengawalan distribusi pupuk bersubsidi untuk petani ke desa-desa daerah ini.
"Kita akan kawal betul-betul supaya tepat sasaran dalam hal ini sampai di desa," kata Kepala Kepolisian Resor Mukomuko AKBP Riky Crisma Wardana usai melakukan panen jagung di Mukomuko, Senin.
Kepolisian Resor Mukomuko bekerja sama dengan pemerintah daerah pada bulan Januari 2025 menanam jagung di lahan kosong seluas kurang dari setengah hektare samping Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko.
Dia menegaskan, pupuk bersubsidi untuk petani sawah dan tanaman pangan di daerah ini jangan sampai dioplos.
"Kita pantau, kita cek, bila mana ada penyalahgunaan dalam prosesnya kita tindak sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Bupati Mukomuko Choirul Huda mengatakan, penyaluran pupuk subsidi untuk petani harus dipantau, tentu melalui kerja sama dengan Kepolisian Resor bagaimana pendistribusian berjalan dengan baik tanpa ada hambatan.
Kalau ada hambatan, menurutnya, pihaknya bersama dengan instansi terkait di daerah tersebut menyelesaikannya.
Sementara itu, alokasi pupuk bersubsidi untuk setiap kecamatan itu diatur dalam SK Kepala Dinas Pertanian Mukomuko Nomor 174 tahun 2024 itu tentang tentang alokasi dan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi.
Alokasi pupuk bersubsidi setiap kecamatan diatur menggunakan SK kepala dinas. Keputusan kepala dinas ini menindaklanjuti SK gubernur tentang alokasi pupuk bersubsidi untuk daerah ini.
Dia mengatakan, berdasarkan SK Kepala Dinas Pertanian Mukomuko, alokasi pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK yang diterima daerah itu pada 2025 sebanyak 3.451 ton.
Dari alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 3.451 ton, pupuk urea sebanyak 1.875 ton dan NPK sebanyak 1.576 ton.
Sedangkan HET pupuk bersubsidi tahun 2025 sama dengan tahun sebelumnya, pupuk urea sebesar Rp2.250 per kilogram, pupuk NPK sebesar Rp2.300 per kg, pupuk NPK formula Rp3.300 per kg.