Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan kapal keruk berkapasitas besar telah bersandar di Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dan segera mulai melakukan pengerukan alur pelabuhan.
"Telah tiba kapal keruk CSD Costa Fortuna 3 AHT Costa Fortuna 5, sudah bersandar di Pulau Baai Bengkulu. Alhamdulillah terima kasih Pelindo dan semua pihak," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan dengan kehadiran kapal keruk tersebut, persoalan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu dapat segera teratasi setelah hampir dua bulan alur tertutup pasir yang membuat kapal tidak bisa keluar masuk dermaga pelabuhan.
Akibat pendangkalan alur tersebut, banyak aktivitas kepelabuhanan terhenti, baik distribusi barang, ekspor, maupun transportasi masyarakat pulau terluar Indonesia di Bengkulu Pulau Enggano juga ikut tersendat.
"Insya Allah persoalan pendangkalan alur (dengan kedatangan kapal keruk) teratasi, transportasi ke Enggano (segera) lancar, distribusi BBM lancar, dan aktivitas lainnya," ucap Helmi Hasan.
Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mendatangkan 2 kapal keruk besar yakni Kapal CSD Costa Fortuna 3 dan AHT Costa Fortuna 5 untuk menyelesaikan permasalahan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
"Kami memahami pentingnya alur pelayaran yang optimal bagi aktivitas logistik di Bengkulu. Saat ini, koordinasi dengan pihak terkait sudah dilakukan dan kapal keruk dijadwalkan tiba dalam waktu dekat," kata General Manager Pelindo Regional 2 Bengkulu, S Joko.
Kapal keruk yang berdimensi lebih besar itu didatangkan dari Batam menuju Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Langkah itu merupakan aksi nyata terkait penanganan kondisi alur Pelabuhan Pulau Baai guna normalisasi alur pelabuhan.
Hal tersebut, kata Joko, juga merupakan bagian dari rencana revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai. Proses pengerukan difokuskan pada pendalaman dan pelebaran alur pelayaran guna memastikan kapal-kapal bermuatan besar dapat bersandar dengan aman dan efisien.
Pelindo berkolaborasi dengan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan serta instansi lain termasuk Pemerintah Daerah Bengkulu untuk memastikan seluruh proses pengerukan berjalan dengan cepat, sesuai dengan ketentuan teknis dan memperhatikan aspek lingkungan.