Bengkulu (ANTARA) - Penanganan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu targetnya bisa tuntas dalam jangka waktu 13 hari kerja.
"Teknisnya sudah dimulai sekarang, eksekusinya dimulai 29 Mei 2025. Kapal keruknya besar dan pipa-pipa pun besar, sehingga prosesnya akan lebih cepat dari yang kemarin insya Allah," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin.
Baca juga: Kapal keruk tiba di Pelabuhan Pulau Baai, Pemprov Bengkulu optimistis atasi krisis BBM
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meyakinkan persoalan pendangkalan alur akan segera teratasi dengan tibanya kapal keruk berkapasitas besar Costa Fortuna III.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak panik terutama dalam menyikapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu belakang.
Seperti diketahui, kelangkaan BBM tersebut terjadi salah satunya akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang membuat kapal pengangkut BBM Pertamina tidak bisa masuk ke dermaga pelabuhan untuk aktivitas bongkar BBM ke terminal BBM Pulau Baai.
Baca juga: Pertashop di Bengkulu rugi Rp15 M akibat Pelabuhan Pulau Baai dangkal
"Kuota BBM sudah saya minta. Surat sudah kita layangkan, insya Allah ada penambahan kuota BBM. Sehingga pada seluruh masyarakat Provinsi Bengkulu jangan panik, insya Allah stoknya aman. Kita juga akan menggelar razia untuk mendeteksi adanya mafia BBM atau sejenis," kata dia.
Tim Teknik PT Rukindo dan Deni menjelaskan saat ini pihaknya melakukan instalasi dan pengecekan pipa yang dibawa dari Batam menuju Bengkulu tersebut.
"Menyampaikan waktu pengerjaan itu sebetulnya tidak mudah, karena butuh proses. Pipa kami saja panjangnya 460 meter dan satu persatu antar sambungan harus dicek. Di pipa itu ada sekitar 24 baut, kita pastikan baut itu kencang dan tidak ada pipa yang bocor. Belum lagi pipa darat ada 21 batang," kata Deni.
Menurut dia, bila cuaca mendukung dan pada 29 Mei total pipa sudah terpasang, maka pada 30 Mei sudah mulai pengerukan.
Baca juga: Pelindo datangkan dua kapal keruk atasi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu
Volume pasir yang akan dikeruk sebanyak 263 ribu kubik, diperkirakan kapasitas pengerukan pasir sekitar 20 ribu kubik per hari, sehingga butuh waktu 13 hari untuk penyelesaian pengerukan.
"Saat pengerukan pun tidak langsung keruk, ada proses izin dulu. Kalau tidak ada kendala 30 Mei sudah mulai. Target pengerjaan selama 13 hari," kata Deni.
Ia juga menyebut pasir yang dikeruk tersebut akan disisihkan ke lokasi ke lokasi abrasi dari dinding kolam dermaga Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.
"Seperti yang sudah disepakati bersama Kementerian Lingkungan Hidup, pembuangan pasir akan dilakukan di area abrasi. Kita tidak akan buang sembarangan, karena akan mencemari perairan," ujarnya.