Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyampaikan vitalnya posisi Pelabuhan Pulau Baai bagi Provinsi Bengkulu ke Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
"Yang pertama kita menceritakan soal alur terjadi pendangkalan yang harus dirawat rutin. Ketika orang berteriak alur yang harusnya laut, malah menjadi lapangan (daratan) tentunya ini berdampak kepada ekonomi terutama arus transportasi ke Pulau Enggano," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Selasa.
Tertutupnya pintu alur membuat akses distribusi barang dari dan ke Bengkulu tersendat, termasuk distribusi kebutuhan bahan bakar minyak di Provinsi Bengkulu.
Baca juga: Gibran sampaikan empat arahan tangani kelangkaan BBM di Bengkulu
Kemudian permasalahan alur juga membuat transportasi masyarakat, kebutuhan pokok, produk pulau terluar Indonesia di Bengkulu Pulau Enggano terhambat ke Bengkulu maupun sebaliknya.
Kondisi tersebut tentu sangat mempengaruhi ekonomi Provinsi Bengkulu, dan alur benar-benar tertutup tidak bisa diakses kapal sudah berlangsung lebih kurang 2 bulan terakhir.
Helmi kemudian memastikan ke Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pengerukan alur direncanakan bisa dilakukan pada 29 Mei 2025.
"Beliau (Gibran) tanya tadi, prosesnya sudah sebatas mana. Saat ini proses pemasangan pipa dan tanggal 29 Mei sudah dilakukan pengerukan," kata Helmi.
Baca juga: Ke Bengkulu, Gibran tinjau titik pendangkalan laut dari atas Kapal Bunga Raflesia
Persoalan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang berdampak pada aktivitas perekonomian Bengkulu menyita perhatian banyak pihak, tidak terkecuali Pemerintah Pusat.
Selasa siang (27/5) Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, setibanya di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pendangkalan alur bersama Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan.
Peninjauan yang dilakukan wapres sekaligus memastikan masalah alur yang terjadi di Pelabuhan Pulau Baai agar mendapat perhatian khusus.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan empat arahan strategis kepada jajaran terkait, termasuk pemerintah daerah, PT Pelindo, dan kementerian teknis, dalam menangani kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Bengkulu.