Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu menyediakan penerbangan bagi warga pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano yang membutuhkan pengobatan di rumah sakit rujukan di Kota Bengkulu.
"Saya telah perintahkan kalau memang diperlukan bisa digunakan pesawat terbang untuk membawa warga Pulau Enggano yang membutuhkan pengobatan di RS di Kota Bengkulu. Saya katakan pemerintah provinsi yang bertanggung jawab terhadap biaya untuk tiket pesawat pergi dan pulang ke Enggano," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Senin.
Dia mengatakan hal tersebut, karena selama pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, Pulau Enggano menjadi terisolasi, sebab kapal penyeberangan ke pulau yang berada di tengah Samudera Hindia itu tidak bisa berlayar akibat tertutupnya pintu alur dermaga.
"Kita juga harus memperhatikan Enggano yang hari ini seakan-akan terisolasi, seakan-akan lepas dari perhatian kasih sayang pemerintah provinsi dan pusat, ada beberapa warga Enggano yang sakit dan memerlukan perhatian medis," kata Helmi.
Masyarakat Enggano menyampaikan keluhannya ke Gubernur Bengkulu, karena mereka tidak bisa ke Kota Bengkulu atau pun sebaliknya, karena pendangkalan alur.
Bahkan, beberapa waktu lalu ada warga Enggano yang nekat menggunakan kapal nelayan dari Pelabuhan Pulau Baai menuju Pulau Enggano. Namun, ternyata kapal hilang kontak puluhan jam, dan akhirnya ditemukan dalam kondisi mati mesin di perairan Provinsi Lampung setelah beberapa hari terombang-ambing di lautan.
Mengingat sulitnya akses saat ini, Gubernur Bengkulu menyiapkan penerbangan gratis bagi warga Enggano yang benar-benar membutuhkan akses mendesak ke Kota Bengkulu , seperti kebutuhan pertolongan medis.
"Saya sudah menelepon Bupati Bengkulu Utara untuk meminta apa saja langkah yang sudah dilakukan. Kalaupun dokter telah dikirim ke sana, tetapi tentu kemampuan dokter umum tidak sebagaimana dokter spesialis," ujarnya.
Dengan penerbangan tersebut, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi warga Enggano yang sangat membutuhkan akses ke Kota Bengkulu.
Sejak dua bulan terakhir, Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu mengalami pendangkalan alur, aktivitas keluar masuk dermaga pelabuhan menjadi terganggu. Hal tersebut juga mengganggu aktivitas pelayaran menggunakan kapal penyeberangan ke Pulau Enggano.
Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang letaknya berada di tengah-tengah Samudera Hindia, sekitar 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu. Untuk mencapai pulau terluar Indonesia di Bengkulu tersebut, salah satunya memanfaatkan transportasi laut.
Jika berlayar ke Pulau Enggano menggunakan kapal penyeberangan, akan membutuhkan waktu tempuh setidaknya selama 12 jam.