Denpasar (ANTARA) - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Prof. KH Yudian Wahyudi menegaskan bahwa penguatan ideologi Pancasila merupakan langkah strategis untuk menangkal paham ekstremisme dan radikalisme di era globalisasi dan digitalisasi.
Hal tersebut disampaikan dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana Brigjen TNI Agus Muchlis Latif saat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Kepaon, Denpasar, Bali, Senin.
Dalam amanatnya tersebut, Kepala BPIP menyatakan penyebaran paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, dan disinformasi di era sekarang bisa mengancam kohesi sosial.
Untuk menghadapi hal ini, diperlukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila di berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga ruang digital.
"Pancasila harus menjadi pedoman dalam berinteraksi di ruang maya dan dalam pengambilan kebijakan publik," kata Agus Latif.
Karena itu, upacara peringatan merupakan bentuk penghormatan sekaligus penguatan kembali komitmen bangsa terhadap nilai-nilai luhur Pancasila.
Agus Latif menekankan pentingnya Pancasila sebagai dasar dan pedoman hidup bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan jiwa bangsa dan bintang penuntun dalam mencapai cita-cita Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila menjadi rumah besar bagi keberagaman Indonesia dan menjadi kekuatan untuk tetap bersatu.
Dalam konteks pembangunan nasional, kata dia, pemerintah melalui Astacita menempatkan penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia sebagai salah satu agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Kemajuan ekonomi dan teknologi yang tidak berlandaskan Pancasila akan mudah goyah dan rentan menimbulkan ketimpangan.
Oleh karena itu, Pancasila harus selalu menjadi pondasi dalam setiap langkah pembangunan bangsa.
Karena itu, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan Hari Lahir Pancasila bukan hanya sekadar seremonial, tetapi sebagai momentum untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa.
"Pancasila harus terus dihidupi dan dijalankan dalam setiap langkah, kebijakan, dan tindakan. Dirgahayu Pancasila, Jayalah Indonesiaku!," pungkasnya.