Bengkulu (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga mendukung penuh upaya Pelindo dalam penanganan pendangkalan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai, Provinsi Bengkulu, yang menjadi salah satu faktor utama terganggunya distribusi BBM ke wilayah tersebut.
"Pertamina siap mengoptimalkan pasokan dari terminal alternatif selama proses pengerukan berlangsung, sambil terus berkoordinasi dengan seluruh pihak demi menjamin kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi," kata VP Supply and Distribution Pertamina Patra Niaga Hari Purnomo di Bengkulu, Rabu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu temui Menhub sampaikan masalah alur pelabuhan
Hari menyatakan Pertamina mendukung penuh langkah Pelindo dan KSOP dalam percepatan normalisasi alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai.
Menurut dia, pendangkalan alur menjadi hambatan utama distribusi BBM ke Bengkulu, dan pada sinergi itu Pertamina berkomitmen menjaga dari sisi ketahanan energi, terutama di wilayah dengan tantangan logistik melalui optimalisasi pasokan dari jalur distribusi alternatif.
Pertamina Patra Niaga berkomitmen penuh untuk terus menjaga pasokan dan memaksimalkan distribusi energi di wilayah Bengkulu.
Baca juga: Kapal keruk tiba di Pelabuhan Pulau Baai, Pemprov Bengkulu optimistis atasi krisis BBM
Sebagai bentuk sinergi, Pertamina Patra Niaga pun melakukan kunjungan koordinatif langsung ke Pelindo Regional 2 Bengkulu.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim, Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Sentot Harijady, VP Supply and Distribution Pertamina Patra Niaga Hari Purnomo dan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel.Erwin Dwiyanto.
Baca juga: Pertashop di Bengkulu rugi Rp15 M akibat Pelabuhan Pulau Baai dangkal
Sementara itu, Direktur Eksekutif Regional 2 Pelindo Drajat Sulistyo menyambut baik dukungan Pertamina dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam menjaga kelancaran logistik energi.
“Pelindo dan KSOP telah mengupayakan percepatan pengerukan alur. Dukungan dari Pertamina menjadi kunci dalam menjaga ketahanan energi di tengah kondisi pelabuhan yang sedang ditangani,” ujar Drajat Sulistyo.