Jakarta (ANTARA) - Timnas Indonesia akan menghadapi salah satu laga terpenting untuk menjaga asa lolos ke panggung utama sepak bola, Piala Dunia 2026, saat menjamu China pada pertandingan kualifikasi Zona Asia Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis.
Indonesia kini menghuni posisi keempat di klasemen sementara Grup C dengan koleksi sembilan poin, unggul tiga poin atas dua tim terbawah, yakni Bahrain dan China. Sedangkan China merupakan tim juru kunci dengan catatan dua kemenangan dan enam kali kalah selama menjalani delapan laga kualifikasi.
Baca juga: Erick kembali ingatkan suporter tak diskriminatif saat dukung timnas
Secara matematis, Indonesia harus mengamankan minimal posisi keempat di klasemen akhir jika ingin meneruskan perjuangan ke putaran keempat. Peluang untuk meraup tiga poin kini ada di depan mata, saat mereka menjamu tim juru kunci.
Namun secara matematis pula, peluang China untuk lolos ke putaran keempat juga masih terbuka. Dengan sisa dua pertandingan, tim asuhan Branko Ivankovic itu masih berpeluang mendulang enam poin dan mengakhiri putaran ketiga dengan berada di posisi ketiga atau keempat dengan koleksi total 12 poin.
Baca juga: Prediksi susunan pemain timnas Indonesia vs China pada kualifikasi Piala Dunia 2026
Terpeleset pada pertemuan terakhir
Pertemuan terakhir Indonesia melawan China terjadi pada Oktober tahun lalu, dan berakhir pahit bagi tim merah-putih. Meski sempat menguasai jalannya permainan pada fase awal pertandingan, timnas yang saat itu masih dilatih oleh Shin Tae-yong justru harus kemasukan dari gol Behram Abduweli dan Zhang Yuning pada babak pertama.
Pada babak kedua, Indonesia kembali menguasai jalannya laga. Namun mereka baru mampu memperkecil ketertinggalan berkat gol Thom Haye menjelang laga usai. Skor akhir 2-1 untuk kemenangan tuan rumah China.
Catatan statistik memperlihatkan angka 76 penguasaan bola untuk Indonesia berbanding 24 persen untuk China pada laga tersebut. Catatan jumlah tembakan juga cukup memukau, dengan 14 tembakan dan enam tembakan ke gawang untuk Indonesia, berbanding lima tembakan dan tiga tembakan ke gawang untuk China.
Dapat disebut bahwa China bermain bertahan, bahkan saat berstatus tuan rumah. Maka tidak mengherankan jika saat melakoni laga tandang ke Stadion Utama Gelora Bung Karno, mereka juga akan kembali tampil pasif dan lebih banyak mengandalkan serangan-serangan balik yang berbahaya.