Bengkulu (Antara) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, menyebutkan dari 1 Januari hingga 24 Februari 2017 tercatat ada 84 warga setempat yang terserang wabah demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Jumat, menyebutkan, pada Januari masyarakat yang terserang wabah DBD tercatat sebanyak 60 kasus, dan Februari 2017 sebanyak 24 kasus.
"Kita bersyukur tidak ada korban jiwa seperti periode siklus DBD 2015--2016, dan kita tidak ingin terjadi lagi seperti pada masa itu," kata Herwan.
Periode wabah DBD September 2015--2016 menjadi kasus tertinggi yang pernah terjadi di daerah tersebut, bahkan saat itu Kota Bengkulu ditetapkan sebagai daerah kejadian luar biasa (KLB) DBD. Tercatat selama enam bulan pada periode tersebut, ada 800 kasus DBD menyerang warga, dan tujuh orang meninggal dunia.
Berbagai upaya seperti pengasapan tidak mampu menekan wabah DBD, sebab nyamuk penular berkembang biak sangat cepat, ditambah Kota Bengkulu dalam kondisi musim hujan.
"Sekarang juga curah hujan tinggi, tapi jauh hari kita sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menekan potensi DBD mewabah," kata dia.
Beberapa program seperti Jumat bersih diberlakukan, yakni dengan mengajak masyarakat membersihkan lingkungan tempat tinggal dari barang-barang yang bisa menampung air hujan.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu juga menggiatkan program juru pemantau jentik (jumantik), setiap warga dijadikan pemantau jentik nyamuk.
"Kita pasang stiker pengawasan apakah ada jentik nyamuk atau tidak, warga saling mengawasi, dan terbukti pada Februari kasus serangan DBD turun drastis," ujarnya.***4***
84 Warga Bengkulu Terserang DBD Pada 2017
Jumat, 24 Februari 2017 16:18 WIB 1159