Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu pada 2025 ini membangun jalan, sarana dan fasilitas sekolah, serta irigasi di Kabupaten Seluma dengan anggaran sebesar Rp82 miliar.
"Jalan pemprov di Kabupaten Seluma yang akan diperbaiki 2025 ini yaitu Jalan Pasar Talo-Pering Baru-Kembang Mumpo mulai antara 17-26 Juni 2025, waktu pengerjaan sekitar 6,5 bulan," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Kamis.
Lebih lanjut, pembangunan Jalan Simpang 3 Ngalam-Pasar Ngalam mulai antara 13-26 Juni 2025 dengan waktu pengerjaan 6 bulan.
Kemudian Jalan Sukaraja-Padang Capo sampai Air Klinsar Perbatasan Sumatera Selatan dengan mulai pengerjaan antara 14-18 Juli dan waktu pengerjaan 4 bulan.
"Total anggaran Rp82 miliar termasuk sarana dan prasarana SMA/SMK, irigasi rawa/sungai dan pemeliharaan berkala," kata Helmi.
Helmi mengatakan apabila ada jalan provinsi di kabupaten dan kota, namun tidak masuk dalam daftar perbaikan jalan pada 2025, bukan berarti tidak mendapatkan pembangunan.
"Berarti dibangun pada tahun berikutnya," ucap Helmi.
Pemprov Bengkulu mengucurkan dana Rp600 miliar untuk pembangunan infrastruktur kabupaten dan kota di provinsi berjuluk Bumi Merah Putih itu.
Fokus utamanya yakni pembangunan jalan provinsi yang selama ini banyak yang rusak berat.
Sebelumnya, Helmi menyatakan untuk pembangunan jalan dan jembatan, pemerintah provinsi menganggarkan sebesar Rp500 miliar pada 2025.
"Insya Allah di tahun ini pemerintah provinsi sudah menganggarkan kurang lebih Rp500 miliar untuk perbaikan jalan jembatan provinsi yang hancur dan rusak," katanya.
Dia mengatakan pembangunan tersebut menjadi tahap pertama dari tiga tahapan uang direncanakan dalam 3 tahun ke depan untuk memastikan jembatan dan jalan mulus di Provinsi Bengkulu.
"Tahun depan akan anggarkan Rp1 triliun dan tahun depannya lagi Rp1 triliun lagi sehingga total 3 tahun jalan provinsi jembatan provinsi semua akan mulus dan bagus," kata Helmi.
Dengan peningkatan kualitas infrastruktur diharapkan dapat mengakselerasi perekonomian Provinsi Bengkulu menjadi lebih baik.
Jalan dan jembatan yang layak akan meningkatkan konektivitas antardaerah, menurunkan biaya operasional distribusi barang.