Kota Bengkulu (ANTARA) - Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi tengah berupaya membangun identitas Kota Bengkulu sebagai kota wisata yang memiliki sejumlah destinasi wisata mulai dari Pantai Panjang, Danau Dendam Tak Sudah, Rumah peninggalan Soekarno, Rumah Fatmawati, dan lainnya.
"Saya, wakil wali kota, dan seluruh jajaran, sedang mengangkat nama Bengkulu. Kita ingin fokus di bidang pariwisata, potensi terbesar dalam peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) daerah," kata Dedy di Kota Bengkulu, Kamis.
Untuk itu pihaknya melibatkan seluruh komponen dalam mewujudkan hal tersebut. Ia mengatakan upaya tersebut perlu dilakukan karena Kota Bengkulu tidak seperti kota lainnya yang memiliki tambang, perkebunan besar, persawahan, ataupun lahan pertanian yang luas.
"Hingga saat ini Benteng Marlborough itu belum ada sentuhan spesial agar orang datang dan menarik ke sana. Ada apa sih di Benteng itu, apa yang membuat harus berkunjung ke sana. Maka ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kita ke depan dan saling kolaborasi untuk memajukan wisata di Kota Bengkulu," ujar Dedy.
Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya kalangan muda, untuk mempromosikan sejumlah wisata yang ada di wilayah tersebut, salah satunya yaitu Danau Dendam Tak Sudah (DDTS).
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah jumlah kunjungan wisatawan Nusantara ke Provinsi Bengkulu pada Januari hingga Desember 2024 mencapai 4,57 juta perjalanan. Sedangkan sejak Januari hingga April 2025 kunjungan wisatawan Nusantara ke Provinsi Bengkulu sebanyak 2,4 juta orang.
Dedy menerangkan Danau Dendam Tak Sudah merupakan wisata cagar alam yang dapat menarik perhatian wisatawan karena keindahan alam yang asri, udara yang sejuk, serta dikelilingi hutan yang subur, dan pepohonan yang rimbun.
Dengan adanya bantuan promosi dari seluruh masyarakat khususnya kalangan muda, maka dapat menarik jumlah wisatawan yang berkunjung ke sejumlah objek wisata yang ada di Kota Bengkulu.
Menurutnya, generasi muda memiliki peran penting dalam promosi pariwisata, sebab mereka menjadi salah satu pengguna teknologi digital yang aktif dan memiliki pengaruh besar di media sosial.
Karena itu, lanjutnya, generasi muda tersebut dapat mempromosikan destinasi wisata melalui unggahan foto dan video di media sosial, sehingga dapat menarik minat wisatawan lainnya, serta menjadi agen perubahan positif dalam pengembangan pariwisata, seperti dengan mendorong wisata berkelanjutan dan inovasi digital.