Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meluncurkan program Rumah Aspirasi Bantu Rakyat sebagai upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam menampung seluruh aspirasi masyarakat.
"Rumah Aspirasi Bantu Rakyat ini hadir berawal dari usulan anak-anak muda agar pemerintah membuat forum yang dapat mengundang banyak pihak, sehingga banyak masukan, kritikan dan harapan terhadap Pemerintah Provinsi Bengkulu," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Sabtu.
Helmi Hasan menjelaskan Rumah Aspirasi Bantu Rakyat nantinya akan menghadirkan para pihak terkait, tokoh maupun masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya setiap seminggu sekali, tepatnya setiap malam Minggu.
"Jadi malam mingguan di Balai Semarak. Di sini bisa membicarakan masalah yang kira-kira ada hubungannya dengan Pemprov Bengkulu. Misalnya seperti bedah APBD yang sekarang dengan yang dulu. Ini bukan kita menyalahkan tapi bicara fakta agar tidak terjadi distorsi di lapangan," kata Helmi.
Helmi Hasan mengatakan kritikan-kritikan membangun dari masyarakat bisa disampaikan melalui forum Rumah Aspirasi Bantu Rakyat. Keberadaan rumah aspirasi nantinya juga akan menekan potensi hoaks, mis-informasi dan disinformasi di tengah masyarakat terkait pembangunan, kebijakan dan kinerja pemerintahan.
"Sehingga tidak hoaks dan kemudian gibah, dan kemudian mendapatkan fakta dari Pemprov Bengkulu," jelas Helmi Hasan.
Selain itu, Ketua Alumni Universitas Bengkulu itu mengatakan ada gagasan agar di Rumah Aspirasi Bantu Rakyat dapat menampilkan seni dan budaya serta menampilkan inovasi-inovasi anak-anak muda di Bengkulu.
"Misalnya seperti kemarin anak SMKN 6 Kota Bengkulu mampu membuat minyak goreng dari CPO dengan alat sederhana yang kualitasnya tidak kalah bagus dari minyak goreng lainnya. Nah ini bisa nanti kita tampilkan di sini," ucap Gubernur Helmi.
Helmi Hasan menyatakan Rumah Aspirasi Bantu Rakyat terbuka lebar untuk masyarakat menyampaikan saran, kritikan dan harapan untuk Pemprov Bengkulu.
"Jadi ini akan dijadikan tempat diskusi cerdas tanpa tendensius, bukan subjektif apalagi rasis," ujarnya.