Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Unit Siaga Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu saat ini membutuhkan pengadaan peralatan ekstrikasi.
"Unit siaga Basarnas Rejang Lebong saat ini membutuhkan peralatan ekstrikasi, peralatan ini digunakan untuk penanganan kasus kecelakaan lalu lintas," kata Kepala Unit Siaga Basarnas Rejang Lebong Yudi Patria saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.
Dia menjelaskan posisi Kabupaten Rejang Lebong berada di persimpangan jalur transportasi masuk ke Provinsi Bengkulu yang memiliki potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas yang tinggi sehingga keberadaan peralatan itu sangat dibutuhkan.
Keberadaan peralatan ekstrikasi tersebut, kata dia, dibutuhkan karena berkaca pada kecelakaan lalu lintas yang menimpa mobil pengangkut semen pada Jumat (13/6), mereka kesulitan mengevakuasi sopir yang terjepit oleh badan kendaraan.
Proses evakuasi sopir yang terjepit ini baru bisa dilakukan beberapa jam kemudian setelah pihaknya meminjam peralatan ekstrikasi dari kantor Basarnas Bengkulu.
"Pengajuan pengadaan peralatan ekstrikasi ini akan kami usulkan ke kantor Pusat Basarnas, mudah-mudahan ini bisa direalisasikan sehingga bila sewaktu-waktu dibutuhkan kita tidak perlu menunggu dari Bengkulu," terangnya.
Sedangkan untuk peralatan pencarian dan pertolongan lainnya yang dimiliki unit Basarnas Rejang Lebong baik di darat maupun laut saat ini dinilainya sudah cukup dan sudah memadai dan didukung oleh empat orang personel.
"Personel yang ada di unit Basarnas Rejang Lebong saat ini baru ada empat orang dan dalam waktu dekat ini akan ada penambahan 10 orang lagi," tambah dia.
Menurut dia, potensi SAR yang ada di wilayah kerja unit siaga Basarnas Rejang Lebong yang meliputi Kabupaten Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang berdasarkan wilayahnya, untuk di Rejang Lebong potensi bencana yang bisa terjadi berupa tanah longsor dan banjir bandang.
Kemudian di wilayah Kabupaten Rejang Lebong adalah orang hilang di hutan, tanah longsor di sejumlah titik jalan yang berpotensi mengancam para pengguna jalan.
"Sedangkan di wilayah Kabupaten Kepahiang juga yang berpotensi adalah tanah longsor yang juga mengancam para pengguna jalan," demikian Yudi Patria.