Pekanbaru, (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menelusuri dugaan eksploitasi anak yang dijadikan pengemis seperti terlihat dalam video yang beredar di mana seorang ibu mengantarkan dengan sepeda motor dua anak ke persimpangan jalan.
Wakil Wali Kota Pekanbaru Markurius Anwar di Pekanbaru, Selasa, mengatakan telah menindaklanjuti permasalahan ini termasuk menggandeng aparat kepolisian untuk menelusuri dugaan adanya sindikat yang mengeksploitasi anak di bawah umur.
"Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Nanti akan kami sampaikan agar menjadi atensi mereka (polisi) juga," kata Markurius.
Dengan adanya peristiwa ini dirinya khawatir Pekanbaru akan dicabut statusnya dari Kota Layak Anak (KLA) yang sedang dalam penilaian. Sebelumnya Pekanbaru masih KLA dalam kategori Nindya.
"Miris kita. Kita sedang berupaya untuk menyusun, namun karena masalah ini Pekanbaru bisa jadi tak termasuk kota layak anak," sebut Markurius.
Berdasarkan video yang beredar, tampak dua anak di bawah umur diturunkan di jalan oleh wanita yang mengendarai sepeda motor.
Salah satu anak tampak memakai kostum badut kelinci dan satu anak lainnya membawa ember berukuran kecil yang diduga digunakan untuk mengumpulkan uang hasil meminta-minta.
"Sebetulnya ini persoalan berulang ya. Masalah sosial ini perlu ditangani dengan baik. Dinas Sosial sudah kita lengkapi untuk melakukan pengecekan, survei, penertiban supaya tak ada eksploitasi anak," lanjutnya.
Berdasarkan pantauan anak-anak jalanan terus bermunculan, berpindah dari satu sudut ke sudut lain di Kota Pekanbaru. Seperti di Panam yang kini jadi zona baru mereka.