Jakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengemukakan bahwa penyelesaian sengketa empat pulau di perbatasan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara berhasil dicapai berkat sikap kenegarawanan pemimpin daerah.
Seusai menghadiri konferensi pers penyelesaian konflik empat pulau tersebut, Prasetyo mengatakan bahwa Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengutamakan kepentingan nasional dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Beliau-beliau berdua, para gubernur, tokoh-tokoh negarawan yang berpikir untuk kepentingan bersama-sama dalam bingkai NKRI," ujar Prasetyo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang menyimpang dari substansi permasalahan, terlebih yang berkembang tanpa dasar fakta yang kuat.
"Ini juga warning buat kita. Jangan karena ada masalah, kemudian isunya digeser ke mana-mana, nanti terjadi saling gesekan, saling tidak percaya satu sama lain," ujarnya.
Mensesneg mengatakan bahwa sempat beredar isu bahwa wilayah empat pulau tersebut mengandung sumber daya energi besar yang memicu perebutan kepentingan.
Namun, berdasarkan pengecekan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Prasetyo menyatakan belum ada penelitian resmi yang membuktikan keberadaan kandungan energi di kawasan itu.
"Padahal, kami cek ke ESDM, belum pernah ada penelitian di tempat-tempat tersebut memiliki kandungan energi," ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersikap waspada dan mawas diri dalam menerima informasi.
Menurut Mensesneg, penyelesaian damai yang dicapai saat ini membuktikan bahwa komunikasi dan niat baik antarpihak mampu meredam potensi konflik.
"Karena ternyata apa yang berkembang di masyarakat, sekarang bisa terselesaikan dengan baik," katanya.