Bengkulu (ANTARA) - Pemkab Mukomuko, Provinsi Bengkulu, merekrut tiga tenaga teknis lapangan guna mendampingi pelaksanaan program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2025 dengan setiap unit mendapatkan Rp20 juta, sementara sebagian pekerjaan dilakukan penerima manfaat secara swadaya.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Mukomuko, Suryanto, mengatakan proses rekrutmen tenaga teknis tersebut telah memasuki tahap akhir.
"Saat ini telah melalui tahapan pengumuman dan pemberkasan. Selanjutnya tinggal proses wawancara, sebelum hasil akhir ditentukan," ujarnya di Mukomuko, Jumat.
Sebanyak sembilan pelamar mengikuti proses seleksi, dan tiga orang akan dipilih untuk mendampingi pelaksanaan program. Setelah dinyatakan lolos, para tenaga teknis tersebut akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek).
Menurut Suryanto, bimtek semula direncanakan digelar di Kabupaten Mukomuko dengan menghadirkan narasumber dari provinsi.
Namun, karena keterbatasan anggaran, termasuk untuk akomodasi dan konsumsi, bimtek akhirnya dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom dengan narasumber dari provinsi serta tenaga pendamping lokal.
Adapun pada tahun ini, program rehabilitasi RTLH menyasar 40 unit rumah. Namun, dua keluarga mengundurkan diri karena tidak sanggup melanjutkan proses rehabilitasi, sehingga kini hanya tersisa 38 unit yang dikerjakan.
Pada tahun 2025, Dinas Perkim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp800 juta untuk merehabilitasi 40 unit rumah warga. Setiap penerima bantuan akan mendapat dana Rp20 juta per unit.
Mengingat keterbatasan anggaran, warga penerima diwajibkan menanggung kekurangan biaya secara swadaya. Bila terdapat bagian bangunan yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan dana pemerintah, pemilik rumah diharapkan dapat menyelesaikannya secara mandiri.*