Mukomuko Bengkulu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menurunkan petugasnya untuk mendata sekaligus memetakan potensi bencana alam tertinggi hingga sedang sebagai bahan dalam pembuatan dokumen kajian risiko bencana di daerah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi di Mukomuko, Sabtu, mengatakan, terkait penyusunan dokumen kajian risiko bencana, persiapan sudah dilaksanakan termasuk zoom meeting sudah beberapa kali dengan BNPB dan juga tim ahli.
"Kemarin pun kita sudah mempersiapkan kawan-kawan untuk ke lapangan mencari data serta memetakan potensi ancaman bencana alam yang tertinggi hingga sedang," katanya.
Terkait dengan kegiatan pembuatan dokumen kajian risiko bencana, instansinya sudah mempersiapkan kawan-kawan dan mereka juga sudah diberikan briefing atau arahan dalam melaksanakan tugasnya mencari data menggunakan aplikasi.
Dia menjelaskan, nanti misalnya pendataan di Kecamatan Teras Terunjam, ada beberapa perwakilan dari desa membantu sebagai request atau kamus untuk dimasukkan dalam aplikasi.
Begitu juga dengan pendataan dan pemetaan potensi ancaman bencana alam tertinggi hingga sedang baik bencana banjir, gempa bumi, dan tanah longsor yang tersebar di 15 kecamatan di daerah tersebut.
Dia menjelaskan, setelah diketahui potensi ancaman bencana alam tertinggi hingga sedang di daerah ini selanjutnya nanti bisa menjadi dasar dan acuan dalam perencanaan pembangunan khususnya menggunakan mitigasi bencana.
BPBD Mukomuko tahun 2025 memfokuskan kegiatan untuk pembuatan dokumen kajian risiko bencana, karena hal itu wajib dan bagian standar pelayanan minimal (SPM) kebencanaan.
Dalam pembuatan dokumen kajian risiko bencana, pihaknya melibatkan berbagai instansi terkait di daerah ini, termasuk tim ahli dari BNPB dan lingkungan.
Ia menjelaskan berbagai pihak ini bersama-sama menyusun kajian risiko bencana agar dokumen ini nantinya sebagai pedoman dalam melakukan mitigasi bencana sesuai kondisi di daerah ini.