Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong membuka pelayanan kesehatan dan keluarga berencana (KB) di perbatasan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Selatan, di Kecamatan Padang Ulak Tanding.
"Kecamatan Padang Ulak Tanding ini merupakan kawasan strategis karena berada di perbatasan dan menjadi prioritas dalam pelayanan KB dan pembangunan keluarga berbasis wilayah," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari di Rejang Lebong, Selasa.
Dia menjelaskan pelayanan kesehatan dan KB di perbatasan tersebut dipusatkan di Puskesmas Kecamatan Padang Ulak Tanding memberikan penekanan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan dukungan tokoh masyarakat dalam menghadirkan pelayanan berkualitas.
"Semua upaya ini dilakukan untuk mendukung terciptanya generasi emas tahun 2045, sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto," katanya.
Pembukaan pelayanan kesehatan dan KB di perbatasan ini ditandai dengan pelepasan lima pataka Kirab Bangga Kencana menuju Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan yang dilakukan oleh Wakil Bupati Rejang Lebong Hendri Praja.
Kelima pataka yang dilepas untuk mengikuti kirab tersebut, meliputi Pataka Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Pataka Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Pataka Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati), Pataka Lansia Berdaya (Sidaya), dan Pataka AI-Super APPS Tentang Keluarga.
"Kirab Bangga Kencana dilaksanakan serentak di wilayah Sumatra, termasuk Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Riau, dan Kepulauan Riau," kata Hendri.
Dia mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 tingkat regional Sumatra, sekaligus mendukung program quick win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), sebagai hasil transformasi nomenklatur BKKBN berdasarkan Perpres No. 180 dan 181 Tahun 2024.
"Program quick win difokuskan pada lima gerakan prioritas, yaitu Genting, Tamasya, Gati, Sidaya, dan AI-Super APPS," katanya.
Menurut dia, kegiatan yang dilaksanakan di wilayah itu dirancang untuk memberi dampak nyata dalam waktu singkat, terutama dalam penanganan stunting, penguatan peran ayah, pemberdayaan lansia, serta perluasan akses informasi keluarga.
"Tidak hanya pelepasan kirab, hari ini juga digelar sosialisasi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), pelayanan KB modern dan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), serta penyuluhan untuk ASN dan jalur informal," demikian Hendri Praja.