Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan membuka penyelenggaraan Festival Tabut Bengkulu 2025 secara resmi pada Jumat malam.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi aktif maupun yang telah mendukung dengan doa. Sehingga, insya Allah Festival Tabut 2025 ini bisa berjalan dengan baik sesuai harapan kita. Ke depan Festival Tabut tidak boleh sendirian, harus ada festival lainnya," kata Helmi Hasan.
Melalui Festival Tabut dan festival lainnya, kata dia, Provinsi Bengkulu bersama kabupaten dan kota berupaya mendorong perekonomian, memaksimalkan kesempatan dan pasar bagi UMKM sehingga ekonomi daerah benar-benar hidup.
"Harus ada kegiatan-kegiatan yang lebih besar, yang ada di provinsi, yang ada di kota, yang ada di kabupaten, sehingga UMKM akan betul-betul mendapatkan keuntungan," kata dia.
Pergelaran dan pelaksanaan Festival Tabut identik dan tidak lepas dari alat musik Doll dan bangunan Tabut yang dibuat langsung oleh Keluarga Kerukunan Tabut di Kota Bengkulu.
Penyelenggaraan festival pada tahun-tahun sebelumnya, pembukaan Festival Tabut diawali ritual Pamit Raja Agung yakni Gubernur Bengkulu yang merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) sebelum memulai ritual pengambilan tanah atau Ambik Tanah.
Namun, pada penyelenggaraan tahun 2025 ini sedikit berbeda, ritual budayanya terpisah, dan tidak ada ritual Pamit Raja Agung. Pada malam Tahun Baru 1447 Hijriah, Kamis (26/6), Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar dzikir akbar di Masjid Raya Baitul Izzah.
Kemudian, untuk prosesi pengambilan tanah tetap dilakukan oleh Kerukunan Keluarga Tabut Bengkulu. Selain prosesi Ambik Tanah, dalam rangkaian Festival Tabut juga ada beberapa upacara dan pergelaran seni budaya lainnya. Pada hari terakhir nantinya pembubaran pelepasan tabut budaya dan kegiatan tabut besanding.
Pada festival, berbagai aktivitas ekonomi juga berlangsung, ratusan stan bazar yang mempromosikan berbagai produk juga ada di lokasi festival. Pada penyelenggaraan Festival Tabut 2025 ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu juga menambah kegiatan sosial kemasyarakatan.
Kegiatan sosial kemasyarakatan itu antara lain pelayanan kesehatan gratis, pelayanan JKN, donor darah, dzikir akbar, makan jambar, peragaan busana disabilitas, makan gratis, bincang-bincang kopi, bincang bisnis, dan bincang kebudayaan.
Pemerintah Provinsi Bengkulu pun menargetkan penyelenggaraan Festival Tabut Bengkulu 2025 menjadi festival yang paling meriah dari yang pernah diselenggarakan.